Pesan BNPT ke PT Pindad: Antisipasi Potensi Radikalisme dan Terorisme Wajib Hukumnya
Kegiatan sosialisasi juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif yang diikuti seluruh peserta.
PT Pindad adalah anak usaha Len Industri yang bergerak di bidang produksi peralatan pertahanan. Perusahaan ini memiliki dua pabrik, yakni di Bandung (tempat produksi senjata, kendaraan khusus, dan mesin industrial) dan di Turen (tempat produksi munisi dan bahan peledak komersial).
Nama Pindad adalah kependekan dari Perindustrian TNI Angkatan Darat. Perusahaan ini didirikan di Surabaya oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, pada 1808. Saat itu hanya merupakan bengkel untuk memproduksi, memelihara, dan memperbaiki senjata dengan nama Constructie Winkel (CW) di Surabaya.
BACA JUGA: Jajaki Kerja Sama, Duta Besar Rwanda Kunjungi PT Pindad
Kemudian bengkel tersebut menjelma menjadi industri pertahanan pertama di Hindia Belanda. Pada 1850 pemerintah kolonial Belanda pun mendirikan bengkel pembuatan dan perbaikan munisi dan bahan peledak untuk angkatan laut mereka yang bernama Pyrotechnische Werkplaats (PW)
Pada dekade 1980-an, muncul ide untuk mengubah status Pindad menjadi sebuah Perseroan Terbatas (PT), sebab dengan menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat, ruang gerak Pindad cukup terbatas, karena sangat bergantung pada anggaran TNI Angkatan Darat.
Pada 1983, status Pindad resmi diubah menjadi persero. Selanjutnya, pada 12 Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Len Industri, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertahanan.
BACA JUGA: Kapal Tempur Fregat Merah Putih ke-2 Resmi Memasuki Tahap Konstruksi
Sumber: Laman resmi PT Pindad
Editor: Emhade Dahlan