Home > News

Geosquare dan SPUN Ciptakan Inovasi Geospasial dan Perjalanan Antar Negara

Dua startup ini memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mengatasi berbagai tantangan pelanggan.
Antler telah berinvestasi di lebih dari 800 startup di seluruh dunia. Foto: Antler
Antler telah berinvestasi di lebih dari 800 startup di seluruh dunia. Foto: Antler

MAGENTA -- Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Artificial Intelligence (AI) telah tumbuh pesat dan semakin tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. OpenAI melaporkan bahwa pengguna ChatGPT mencapai mencapai 200 juta per minggu pada kuartal ketiga 2024. Penggunaannya pun semakin luas, mulai dari perencanaan, pencarian informasi di internet, pembuatan gambar, hingga penyusunan dokumen.

Tak hanya di tingkat personal, adopsi AI di dunia bisnis juga semakin tinggi. Menurut Forbes, 72 persen perusahaan kini telah menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan setidaknya satu bagian dari operasional mereka. Indonesia sendiri kini menjadi negara dengan pengguna AI terbanyak ketiga di dunia dengan menyumbang 1,4 juta kunjungan bulanan ke platform AI.

Teknologi OpenAI telah digunakan oleh 77 pesren pengguna internet aktif di dalam negeri. Penggunaannya pun sangat beragam. Misalnya saja, sektor perbankan di Indonesia memanfaatkan AI untuk membuat laporan keuangan, penilaian risiko, dan analisa kredit. AI juga banyak digunakan pelaku bisnis untuk memantau compliance terhadap regulasi, memberikan insight investasi, melakukan riset pasar, dan menyadur bahasa secara efisien.

Geosquare dan SPUN adalah dua contoh startup yang memanfaatkan teknologi AI untuk mengatasi berbagai tantangan pelanggan. Geosquare, misalnya, adalah perusahaan yang memvisualisasikan data geospasial dalam bentuk ‘kotak’ pada peta, sehingga data tersebut lebih mudah diakses, dipetakan, dan dianalisis untuk berbagai keperluan.

BACA JUGA: Memanfaatkan Reksa Dana dengan Fitur Dividen

Sebagai contoh, seluruh wilayah Jakarta dapat divisualisasikan menjadi sekitar 264 ribu kotak yang masing-masing mewakili area seluas 50 x 50 meter. Setiap kotak ini dapat menyimpan informasi unik tentang area yang diwakilinya.

Founder & CEO Geosquare Benny Emor mengatakan, kami mengkompilasi data pemetaan terbaru dari berbagai sumber dan mengolahnya menjadi visual yang lebih kaya dan fleksibel. Kemudian, data ini kami tawarkan kepada pemerintah maupun pelaku bisnis untuk melakukan pemetaan serta menemukan informasi penting, seperti kepadatan populasi, distribusi real estat, citra satelit, dan lainnya.

"Misi kami adalah menjadi ‘YouTube’ bagi data geospasial, sehingga semua pihak dapat dengan mudah memperoleh wawasan yang mereka butuhkan dan fokus pada area yang ingin mereka targetkan” terang Benny Emor dalam rilisnya, Selasa (19/11/2024).

Sebagai contoh, lanjut Benny, saat ini salah satu dari tiga bank terbesar di Indonesia (konfidensial) menggunakan visualisasi peta dari Geosquare untuk meninjau calon debitur yang mengajukan pinjaman dengan agunan berupa properti. Dengan peta Geosquare, banktersebut dapat melakukan pemeriksaan properti secara digital dengan lebih mudah dan hemat biaya.

BACA JUGA: Fokus Kolaborasi, Institut Fundraising Indonesia Perkenalkan Logo Baru

× Image