Kisah Maulana Malik Ibrahim Dituduh Gunakan Sihir saat Sholat Minta Hujannya Terkabul
Selain itu, Maulana Malik Ibrahim yang juga dikenal sebagai Sunan Gresik juga mengajarkan cara bercocok tanam kepada masyarakat kelas bawah yang selama ini dipandang sebelah mata oleh ajaran Hindu. Karena strategi dakwah inilah, ajaran agama Islam secara berangsur-angsur diterima oleh masyarakat setempat.
Pada suatu hari, Maulana Malik Ibrahim dan muridnya berkeliling kampung untuk melihat dari dekat keadaan penduduk sekitar pesantren. Saat tiba di pinggir lapangan, Maulana Malik Ibrahim terkejut menyaksikan dua orang pemuda yang saling memukul.
"Kedua pemuda itu, dengan dikelilingi penduduk setempat terus saja saling memukul, hingga akhirnya pingsanlah keduanya," tulis Ust Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh dalam bukunya yang diterbitkan CV Anugerah, Surabaya 1993.
Setelah kedua pemuda itu disingkirkan dari arena perkelahian, tiba-tiba seorang ketua adat dengan angkuhnya maju di tengah kerumunan penduduk. Tangan kanannya mengacungkan sebilah keris dan mulutnya komat-kamit membaca mantra.
BACA JUGA: Kisah AR Fachruddin Dicuekin di Irak karena Ogah Mengutuk Iran
Setelah diselidiki, rupanya sang ketua adat itu hendak membunuh seorang gadis remaja sebagai persembahan kepada dewa hujan.
"Hentikan .....!" kata Maulana Malik Ibrahim melerai.
Agaknya mereka tidak mendengarkan kata yang diucapkan Maulana Malik Ibrahim. Bahkan para penduduk semakin kuat memegangi sang gadis yang hendak mereka korbankan. Gadis itu pun meronta dan menjerit ketakutan.
"Apa yang kisanak kehendaki dengan mempersembahkan gadis yang tak berdosa ini?" suara Maulana Malik Ibrahim kembali terdengar.
Mereka pun menoleh ke arah Maulana Malik Ibrahim.
"Kami mengharapkan hujan," serentak mereka menjawab.
"Untuk itukah kisanak hendak mengorbankan gadis sebagai persembahan?" kata Maulana Malik Ibrahim.