Home > Khazanah

Kisah Maulana Malik Ibrahim Dituduh Gunakan Sihir saat Sholat Minta Hujannya Terkabul

Selang beberapa waktu, hujan turun dengan derasnya. Para penduduk bersorak kegirangan.
Pawang hujan melakukan ritual saat hujan mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (20/3/2022). Ilustrasi. Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Pawang hujan melakukan ritual saat hujan mengguyur Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (20/3/2022). Ilustrasi. Foto: ANTARA/Andika Wahyu

MAGENTA -- Hujan merupakan rahmat Allah SWT. Saking pentingnya air hujan untuk kehidupan, umat Islam akan melaksanakan Sholat Istisqa saat terjadi musim kemarau panjang untuk menghijaukan kembali lahan yang gersang.

Menurut para ulama Fiqh, Sholat Istisqa sebagai sholat sunah muakkadah yang dikerjakan untuk memohon kepada Allah SWT agar menurunkan air hujan.

Sholat Istisqa bagian dari ikhtiar batin sekaligus bentuk penghambaan umat Islam kepada Allah SWT, memohon agar Allah menurunkan hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.

Dalam kisahnya, Maulana Malik Ibrahim pernah melaksanakan sholat minta hujan saat melintasi sebuah kampung yang sudah sejak lama tidak diturunkan hujan.

BACA JUGA: Kisah Sunan Giri Menikah Dua Kali dalam Sehari gegara Buah Delima

Berikut kisahnya dinukil dari buku Wali Songo: Hidup dan Perjuangannya oleh Ust Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh.

Maulana Malik Ibrahim merupakan wali senior di antara para Wali Songo lainnya. Meski bukan orang Islam pertama yang datang ke Jawa, Maulana Malik Ibrahim boleh dikata sebagai pelopor penyebar Islam di tanah Jawa.

Maulana Malik Ibrahim yang juga juga dikenal dengan sebutan Syekh Maghribi tiba di Desa Leran, Gresik, Jawa Timur pada 1404 Masehi. Asal-usul Maulana Malik Ibrahim ada yang bilang berasal dari Arab. Tapi, juga ada yang berkata dia berasal dari Gujarat, India.

Maulana Malik Ibrahim berdakwah melalui perdagangan dan pendidikan pesantren. Pada awalnya, ia berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan agar masyarakat tidak kaget dengan ajaran baru yang dibawanya.

× Image