Home > History

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Surat kabar Belanda mengejek dan meremehkan pengangkatan Soedirman menjadi panglima.

Suasana Pemilihan Sempat Tegang

Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat (03/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Monumen Jenderal Soedirman yang baru diresmikan terlihat di area CBD PIK2, Tangerang, Banten, Jumat (03/2/2023). Monumen setinggi 15 meter ini menandakan posisinya sebagai karya seni yang dapat mengingatkan masyarakat dan pengunjung kawasan PIK2 tentang sosok Jenderal Soedirman, sekaligus penanda gerbang utama menuju CBD PIK2 yang berada persis di mulut exit tol PIK 2 yang rencananya selesai awal 2024. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto

Utusan dari Sumatra yang hadir hanya seorang, yaitu Kolonel Moh Noeh mewakili enam Divisi di Sumatera, sedangkan wakil dari Jawa Timur tidak hadir lengkap karena sedang menghadapi keadaan genting sebagai akibat peristiwa 10 November. Hadir pula beberapa mantan KNIL seperti Didi Kartasasmita, Jatikusumo (KNIL dan PETA), Gatot Soebroto (KNIL dan PETA), dan Suryadarma.

Awalnya, konferensi yang dipimpin Kepala Staf Umum Letjen Oerip Soemohardjo berjalan lancar. Namun, suasana tiba-tiba menjadi tegang ketika diumumkan akan dilanjutkan rapat lain yang tidak dapat ditunda, yakni memilih calon-calon yang akan dipilih menjadi pimpinan tertinggi TKR. Karena dadakan, peserta yang hadir belum siap dengan calon-calonnya.

Suasana tegang menjadi tenang dan hangat setelah Soedirman meminta rapat diskors untuk memilih calon-calon. Pada saat itu sudah kelihatan kebijaksanaan dan kearifan Soedirman yang ketika itu berpangkat Kolonel dengan senjata dan pasukannya yang paling banyak.

.

.

Ketika rapat dimulai lagi, rapat dipimpin oleh Holland Iskandar. Pemilihan berjalan secara terbuka, demokratis. Ada delapan nama calon yang tercantum di papan tulis, di antaranya Hamengkubuwono, Widjoyo Soeryokusumo, GPH Purbonegoro, Soemohardjo, Soedirman, Suryadarma, M. Pardi, dan Nazir.

Tata cara pemilihan dilakukan dengan hanya mengangkat tangan satu persatu, setelah nama-nama calon disebutkan oleh panitia. Pemilihan dilakukan tiga kali. Yang pertama dua orang calon gugur.

BACA JUGA: 8 Pendapat Ulama Soal Kapan Waktu Lailatul Qadar

× Image