Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar
Pantangan Orang Betawi
10. Jangan suap dakom
Suap dakom artinya menyuap dengan kelima jari dilengkungkan ke dalam dengan posisi melebar. Dengan cara seperti ini, nasi yang "diambil" dan tersuap akan menjadi banyak. Alasan yang diberikan adalah nanti mulut menjadi besar atau bibir menjadi dower.
Alasan filosofisnya adalah nanti membuat kita menjadi serakah. Juga menurut norma sosial Betawi tidak etis. Yang baik adalah menyuap hanya dengan empat jari yang menguncup. Alasan filosofisnya adalah jangan menunjukkan keserakahan, sebab serakah itu bertentangan dengan ajaran Islam.
11. Jangan makan sambil berbicara
Sewaktu makan kita dilarang berbicara atau bercakap-cakap, dengan alasan nanti nasinya masuk ke perut setan. Jadi, meskipun yang disantap sudah beberapa piring maka kita akan tetap tidak merasa kenyang.
Alasan filosofisnya adalah kalau kita mengunyah makanan sambil bercakap-cakap ada kemungkinan besar butir-butir nasi itu akan masuk ke rongga hidung. Hal itu, menurut kedokteran sangat bebahaya dan sangat menyakitkan rasanya.
12. Jangan makan sambil berdiri atau tiduran
Makan sambil berdiri dalam budaya Betawi sangat dipantang, dengan alasan yang sering diberikan orang-orang tua, nanti tidak kenyang-kenyang. Alasan filosofi sebenarnya adalah dipandang dari ajaran Islam sangat tidak baik.
Kegiatan makan harus dilakukan sambil duduk bersila maupun dengan kursi. Namun, dengan catatan duduk bersila lebih baik daripada duduk di kursi.
Makan sambil tiduran juga sangat dipantangkan. Alasan yang biasa diberikan adalah nanti kepala menjadi besar karena nasi naik ke kepala bukan turun keperut. Alasan sebenarnya adalah makan sambil tiduran akan mengganggu proses pencernaan.
13. Jangan begadang sampai malam
Yang dimaksud dengan begadang sampai malam adalah tidak tidur sambil ngobrol sampai jauh malam. Andaikata tidak tidur sampai jauh malam, tetapi ada kegiatan bermanfaat yang dilakukan misalnya belajar adalah tidak apa-apa.
Alasan yang biasa diberikan adalah nanti ditemani setan atau kuntilanak. Namun, alasan filosofis sebenarnya adalah begadang sambil ngobrol hanya buang-buang waktu saja. Bahaya lainnya adalah nanti menjadi terlambat bangun untuk sholat subuh.
BACA JUGA: Dari Pejuang Hingga Jadi Bandit, Siapa Kusni Kasdut yang Dieksekusi Mati pada 1980?