Home > Gaya Hidup

Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar

Ada makna filosofis di balik berbagai macam pantangan orang Betawi.

Pantangan Orang Betawi

Suhu udara yang tinggi membuat orang memilih berteduh di bawah pohon rindang. Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Suhu udara yang tinggi membuat orang memilih berteduh di bawah pohon rindang. Foto: Republika/Wihdan Hidayat

6. Menduduki lekar

Lekar atau rehal adalah tempat meletakkan kitab suci Alquran. Larangan filosofis menduduki lekar itu bahwa lekar adalah tempat meletakkan kitab suci Alquran. Jadi, tidak sepantasnya lekar itu dijadikan tempat duduk, meletakkan pantat. Namun, alasan yang sering dikatakan adalah kalau duduk di lekar nanti pantat bisa bisulan.

7. Tidur di atas sajadah

Sajadah adalah alas untuk melakukan sholat. Syarat utama tempat sholat adalah harus bersih dan suci. Maka, larangan tidur di atas sajadah adalah ditakutkan terkena air liur atau kotoran badan lainnya. Namun, sering dikatakan orang-orang tua adalah nanti perutnya sakit atau pantatnya bisulan.

8. Buang air atau pipis di bawah pohon

Bawah pohon yang rindang adalah tempat berteduh dari panasnya matahari atau tempat orang beristirahat setelah lelah bekerja atau melakukan perjalanan. Alasan filosofis larangan buang air di bawah pohon adalah mengganggu kenyamanan orang yang akan beristirahat.

Namun, alasan yang biasa diberikan orang-orang tua adalah tak air seninya mengenai makhluk halus yang sedang berada di pohon itu. Kalau sampai terjadi hal demikian, makhluk itu marah dan menggigit penis yang mengencinginya.

9. Potong kuku di waktu maghrib

Memotong kuku pada waktu maghribjuga dilarang. Alasannya yang sering disebut-sebut adalah nanti terpotong jarinya, atau nanti kuku setan ikut terpotong. Namun alasan filosofis sebenarnya adalah magrib adalah waktunya sholat dan waktu sholat maghrib sangat singkat.

BACA JUGA: Lebaran Sebentar Lagi, Apa Hukum Membayar Zakat Fitrah Secara Online?

× Image