On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno
5. Pada 10 Maret 1988, Soeharto kembali terpilih sebagai presiden oleh MPR yang kelima kalinya. Posisi wakil presiden diserahkan kepada Sudharmono.
Mata dunia tertuju lagi kepada seorang Soeharto. Karena sukses dalam pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana, Soeharto mendapat piagam penghargaan perorangan di Markas Besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York pada 8 Juni 1989.
6. Soeharto dipilih oleh MPR sebagai presiden untuk yang keenam kalinya pada 10 Maret 1993. Try Sutrisno sebagai wakil presiden. Karena keenakan berkuasa selama 31 tahun dengan kekuatan Orde Baru, Soeharto tidak menolak saat pencalonannya kembali sebagai presiden pada 1998.
Padahal, saat itu usianya sudah 75 tahun dan tanpa didampingi istrinya Ibu Tien, yang telah meninggal pada 28 April 1996. Soeharto bukan saja bersedia dicalonkan kembali, tetapi menerima untuk diangkat kembali sebagai presiden untuk periode 1998–2003.
7. Di tengah krisis ekonomi yang parah dan adanya penolakan yang cukup tajam, pada 10 Maret 1998, MPR tetap mengesahkan Soeharto sebagai presiden untuk ketujuh kalinya. Prof Ing BJ Habibie ditunjuk sebagai wakil presiden.
Hanya berselang 70 hari setelah diangkat kembali menjadi presiden untuk periode yang ketujuh kalinya, Soeharto terpaksa mundur dari jabatannya sebagai presiden. Soeharto lengser pada 21 Mei 1998. Tepat pukul 09.00 WIB, Jenderal Besar Soeharto berhenti dari jabatannya sebagai presiden. (MHD)
*Dari berbagai sumber
Baca juga:
Niat Sholat Tarawih Sendiri dan Berjamaah Serta Pilihan Doa Pendek
Orang Betawi Sakit Obatnya Cuma Dedaunan: Resep Ramuan Tradisional, dari Borok Hingga Keremian