Home > History

On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno

Soeharto, anak petani yang ketagihan jadi presiden.

Masa Sekolah Soeharto

Saat SD, Soeharto kerap menjadi korban perundungan dari kawan-kawannya. Soeharto diejek "Den Bagus tahi mabul! Den Bagus tahi mabul" dan "Harto sirah gede!". Ejeken itu membuat Soeharto kecil dikenal sebagai siswa yang sangat pendiam dan tertutup, bahkan paling pendiam di antara kawan-kawan sekolahnya pada kala itu.

Setamat SMP pada 1938, Soeharto ingin melanjutkan ke sekolah lebih tinggi. Namun, ayah dan keluarganya yang lain tidak mampu membiayai karena kondisi ekonomi.

Kemudian Soeharto memutuskan mencari pekerjaan. Soeharto mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu klerek (pegawai) pada sebuah Bank Desa (Volks Bank).

Poster Proklamator RI Sukarno (kanan) bersama Presiden ke-2 RI Soeharto dipamerkan di ajang Milan Expo 2015 di Kota Milan, Italia. Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Poster Proklamator RI Sukarno (kanan) bersama Presiden ke-2 RI Soeharto dipamerkan di ajang Milan Expo 2015 di Kota Milan, Italia. Foto: Republika/Erik Purnama Putra

Tiap hari Soeharto mengikuti sang klerek berkeliling kampung menggunakan sepeda dan pakaian Jawa lengkap, kain blangkon serta baju beskap. Sayang, kariernya sebagai pembantu klerek tidak bertahan lama.

Pada pertengahan 1940, Soeharto membaca pengumuman penerimaan bintara KNIL di Gombong, Jawa Tengah. Soeharto resmi menjadi tentara pada 1942.

Saat itu usianya masih 21 tahun. Soeharto hanya sempat bertugas tujuh hari dengan pangkat sersan karena Belanda menyerah kepada Jepang. Soeharto kemudian pulang ke Dusun Kemusuk dan menganggur lagi.

Baca juga: On This Day: Bandung Lautan Api, Menolak Tunduk pada Penjajah

× Image