Merek Mewah Dunia Ramai-Ramai Tinggalkan Rusia
MAGENTA -- Merek-merek mewah terkemuka dunia mengatakan mereka berencana menutup toko dan menghentikan sementara operasi bisnis di Rusia, Jumat (4/3/2022).
Pembuat tas Birkin Hermes dan pemilik Cartier Richemont adalah perusahaan pertama yang mengumumkan langkah tersebut. Keputusan ini diikuti oleh LVMH, Kering, dan Chanel.
Melakukan bisnis di Rusia makin rumit sejak invasi Rusia ke Ukraina. Invasi ini mendorong Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi besar-besaran.
“Mengingat kekhawatiran kami yang meningkat tentang situasi saat ini, meningkatnya ketidakpastian, dan kompleksitas untuk beroperasi, Chanel memutuskan menghentikan sementara bisnisnya di Rusia,” kata rumah mode mewah Prancis itu dalam sebuah posting LinkedIn, dilansir di Arab News, Sabtu (5/3/2022).
Raksasa mewah LVMH, yang memiliki jenama seperti Christian Dior, Givenchy, Kenzo, TAG Heuer, dan Bulgari akan menutup 124 butiknya di Rusia mulai Ahad (6/3/2022). Namun, seorang juru bicara mengatakan perusahaan akan terus membayar gaji untuk 3.500 karyawannya di negara itu.
Perusahaan multinasional Prancis, Kering, yang mereknya termasuk Gucci, Saint Laurent, Bottega Veneta, dan Boucheron memiliki dua toko dan 180 karyawan. Mereka akan terus didukung oleh perusahaan.
Meski orang Rusia yang kaya adalah konsumen barang-barang mewah, para analis mengatakan proporsi penjualan barang mewah yang dihasilkan dari warga Rusia kecil dibandingkan dengan mesin pertumbuhan utama industri, China dan Amerika Serikat. Richemont, yang juga memiliki merek Dunhill, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Piaget, dan Van Cleef & Arpels memiliki puluhan toko yang dioperasikan secara langsung, sebagian besar di Moskow.
Dalam sebuah pernyataan, Richemont menangguhkan kegiatan komersial di Rusia pada 3 Maret setelah menghentikan operasi Ukraina pada 24 Februari, hari di mana Rusia meluncurkan invasi. Hermes, yang memiliki tiga toko di Moskow, berencana membuka gerai di St. Petersburg akhir tahun ini.
Bank investasi Jefferies memperkirakan orang Rusia menyumbang sekitar sembilan miliar dolar AS dalam penjualan barang mewah tahunan, yaitu sekitar enam persen dari pengeluaran China dan 14 persen dari pengeluaran AS untuk barang-barang mewah. Pembuat jam tangan Swiss Swatch Group, yang memiliki jam tangan dan label perhiasan kelas atas termasuk Harry Winston, mengatakan akan melanjutkan operasinya di Rusia.
Namun, Swatch akan menunda ekspor karena situasi sulit secara keseluruhan. L'Oreal, LVMH, dan Kering semuanya telah menjanjikan dukungan keuangan untuk membantu pengungsi Ukraina. Richemont mengatakan memulai sumbangan yang signifikan untuk Medecins Sans Frontieres.