Home > History

Justin Hubner Dapat Kartu Merah, Ini Sejarah Kartu Merah dan Kuning dalam Sepak Bola

Dua gol tanpa balas kemenangan Timnas Indonesia dari Arab Saudi diciptakan Marselino Ferdinan pada menit ke-32 dan 57.

Pada pertandingan tersebut, kapten Argentina Antonio Rattin diusir oleh wasit asal Jerman Rudolf Kreitlein karena melakukan pelanggaran keras. Namun, karena kendala bahasa, Rattin pun tidak segera meninggalkan lapangan. Ia tidak mengetahui apa yang dimaksudkan oleh wasit.

Kemudian, Aston yang ikut memimpin pertandingan tersebut membantu menjelaskan kepada Antonio Rattin agar segera keluar lapangan. Dari peristiwa itu, Aston kemudian berpikir bahwa harus ada bahasa yang dapat menjembatani antara pemain dengan wasit, tanpa harus terkendala oleh masalah bahasa masing-masing.

Setelah melihat lampu lalu lintas, Aston selanjutnya memiliki ide kartu berwarna merah sebagai tanda memberhentikan seorang pemain. Sedangkan kartu kuning menjadi tanda peringatan bagi pelanggar yang lebih ringan.

BACA JUGA: Head to Head Indonesia Vs China: Timnas Cuma Menang 3 Kali dari 17 Pertemuan, Ini Jejaknya

Ide tersebut selanjutnya diterima oleh FIFA dan mulai digunakan pertama kali pada ajang Piala Dunia 1970. Dalam ajang tersebut, tidak satu pun kartu merah dikeluarkan.

Kemudian, kartu merah dan kartu kuning mulai digunakan di Inggris pada 1976. Tetapi, kedua kartu tersebut sempat tidak digunakan pada 1981 dan 1987 karena mendapat protes dari para pemain akibat wasit terlalu mudah memberikan kartu.

Kenneth George Aston lahir di Colchester, Essex, Inggris pada 1 September 1915 dan meninggal pada 23 Oktober 2001. Di samping sebagai penemu kartu merah dan kartu kuning, beliau juga memperkenalkan bendera hakim garis berwarna kuning.

Ia juga memperkenalkan papan nomor pengganti ketika terjadi pergantian pemain. Aston menjadi wasit liga untuk pertama kalinya setelah selesai dinas militer 1946.

Aston pernah memimpin jalannya pertandingan Final Piala FA pada 1963, dan menjadi wasit Piala Dunia 1962 antara Chile dan tim Italia. Ia juga mendapatkan anugerah MBE atau Member of the Order of the British Empire pada 1997.

Editor: Emhade Dahlan

× Image