Home > News

Kunjungi UGM, Prancis ingin Pelajari Toleransi Beragama di Indonesia

Prancis saat ini menghadapi masalah agama terbesar terkait dengan kelompok radikal.

Jean menambahkan, Prancis merupakan negara yang menganut paham sekuler sehingga bisa melakukan pemisahan agama dengan politik meskipun bukan berarti tidak ada hubungan. Disebutnya agama dapat menjadi faktor perang dan juru damai karenanya ini membutuhkan tindakan diplomatik yang bersifat praktis.

“Beberapa negara dan Prancis sendiri yang memiliki nilai yang sama tetapi dalam bertindak masing-masing negara berbeda,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro mengatakan, Jean sepakat bahwa agama itu sangat penting untuk kehidupan masyarakat, sehingga perlu dibahas lebih lanjut soal kehidupan toleransi antarumat beragama dengan lingkungannya.

“Masyarakat diajak berfikir dengan agama tapi dengan cara yang positif,” papar Wening.

Wening menambahkan, dalam konferensi tersebut diharapkan pemaparan gambaran kehidupan beragama di Prancis dan di Indonesia. "Dari kegiatan ini diharapkan muncul sharing bersama bagaimana membangun perdamaian,” katanya.

Editor: Emhade Dahlan

× Image