Home > History

Kisah AR Fachruddin Dicuekin di Irak karena Ogah Mengutuk Iran

Petugas di Irak berusaha meyakinkan Pak AR dan Pak Djarnawi bahwa Pemerintah Iran jahat.

Sampai di Irak, kedua orang utusan Muhammadiyah itu ditempatkan pada sebuah hotel yang bagus. Pada hari kedua, Pak AR dan Pak Djarnawi disodori kertas berisi pernyataan mengutuk Iran yang harus ditandatangai setiap tamu yang diundang ke Irak.

"Pak AR dan Pak Djarnawi saling berpandangan dan sepakat tidak menandatangani pernyataan itu," tulis Sukriyanto AR.

Namun, tetap saja petugas yang menyodorkan kertas itu berusaha meyakinkan kepada Pak AR dan Pak Djarnawi bahwa Pemerintah Iran jahat dan harus dikutuk. Tetapi, Pak AR dan Pak Djarnawi bersikukuh tidak mau menandatangani, bahkan memberi nasihat dengan menyitir Alquran Surat Ali Imran ayat 103.

Karena tidak berhasil meyakinkan tamu undangannya, petugas Irak kecewa. Dan sejak itu keduanya didiamkan (dicuekin).

"Untung tiket sudah dibeli pergi-pulang," kenang Pak AR dalam buku tersebut.

Konflik antara Irak dan Iran yang kemudian menjadi Konflik Timur Tengah terjadi pada kurun waktu 1980 hingga 1988. Konflik terjadi gara-gara pasukan Irak menerobos perbatasan Iran pada 22 September 1980 akibat masalah perbatasan yang tak kunjung usai saat itu.

Reporter: Satria Gunawan
Editor: Emhade Dahlan

× Image