Home > History

Kisah AR Fachruddin Dicuekin di Irak karena Ogah Mengutuk Iran

Petugas di Irak berusaha meyakinkan Pak AR dan Pak Djarnawi bahwa Pemerintah Iran jahat.
K.H. Abdur Rozak Fachruddin (Pak AR). Foto: Aho’ Khoironi/pwnu.co
K.H. Abdur Rozak Fachruddin (Pak AR). Foto: Aho’ Khoironi/pwnu.co

MAGENTA -- Abdur Rozak Fachruddin atau akrab disapa Pak AR adalah ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah terlama sepanjang sejarah, yaitu 22 tahun. Ia menjabat sejak 1968 hingga 1990.

Lelaki kelahiran Yogyakarta, 14 Februari 1916 ini juga seorang mubaligh. K.H. Abdur Rozak Fachruddin bukan ulama biasa. Cara dakwahnya yang luwes dan merangkul membuatnya dekat dengan semua golongan.

Pak AR wafat di RSI Jakarta pada 17 Maret 1995 dan dimakamkan di Karangkajen, Yogyakarta.

Suatu hari, saat Irak dan Iran berkonfrontasi, Pak AR ditemani Pak Djarnawi Hadikusumo berkesempatan mengunjugi Irak. Keduanya datang ke negara Saddam Hussein atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang diundang oleh Kedutaan Besar Irak.

"Semula PP Muhammadiyah enggan karena setiap orang yang diundang disuruh mengutuk Iran," tulis Sukriyanto AR dalam buku Anekdot dan Kenangan Lepas Pak AR.

Tetapi, karena didesak terus dan katanya semua organisasi Islam sudah ke Irak, hanya Muhammadiyah saja yang belum ke Irak, akhirnya Muhammadiyah menerima undangan dari Kedutaan Besar Irak.

× Image