Sejarah Panjang Jalan Tol di Indonesia, dari Jagorawi Hingga Tol Bima
Jalan Tol Jagorawi Diresmikan pada 9 Maret 1978
Jalan Tol Jagorawi diresmikan Presiden Soeharto pada 9 Maret 1978 di depan pintu tol Jembatan Taman Mini, Jakarta Timur. Dalam sambutannya, Soeharto menyiratkan kehati-hatian agar masyarakat tidak salah paham tentang konsep jalan berbayar.
"Menurut Presiden Soeharto, sistem jalan tol hanya diberlakukan untuk daerah-daerah yang telah menunjukkan perkembangan tinggi. Dengan kata lain, tidak semua jalan akan diberlakukan sistem tol,” ungkap Samudra Eka Cipta dan Iryan Ali Herdiansyah dalam Jurnal Seuneubok Lada berjudul "Dinamika Pembangunan Tol Jagorawi 1978-1979" (2022).
Sejatinya, sebelum dibangun jalan tol Jagowari pada 1973, usulan pembangunan jalan bebas hambatan itu sudah muncul di 1955. Waktu itu yang mengusulkan adalah Wali Kota Jakarta periode 1953-1960 Raden Soediro.
.
.
Dikutip dari bukunya yang berjudul Sudiro: Pejuang Tanpa Henti, alasannya perlu adanya pembangunan jalan tol bermula dari kondisi kas Jakarta yang menipis imbas membiayai pembangunan Jalan Soedirman dan M. H. Thamrin.
Namun, usulannya ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) dengan alasan dapat mengganggu lalu lintas yang ada serta penetapan tarif di jalan tol dianggap seperti penarikan pajak kuno di masa kolonial. Usulan pembangunan jalan tol digaungkan lagi di 1970. Pada tahun tersebut kemacetan mulai terjadi di Jakarta.
Untuk mengatasi macet, usulan dari Soediro mulai dipertimbangkan kembali. Kemudian, Menteri Pekerjaan Umum Sutami mengajukan pembangunan jalan tol Djakarta By Pass dari Cililitan-Ciawi dengan ruas jalan sepanjang 50 Km pada Presiden Soeharto. Tiga tahun kemudian pembagunan jalan tol Jagorawi dimulai.
Baru di 1987, swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menandatangani perjanjian kuasa pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga.
BACA JUGA: 8 Pendapat Ulama Soal Kapan Waktu Lailatul Qadar
Singkatan Jalan Tol di Indonesia
Pembangunan jalan tol atau jalan bebas hambatan bertujuan mempersingkat waktu atau jarak tempuh penggunanya. Saking bejibunnya ruas jalan yang sudah beroperasi di Indonesia, perlu juga ada penyingkatan untuk penyebutan namanya, biar mudah diinggat.
Berikut beberapa singkatan nama jalan tol di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Tol Jagorawi, singkatan dari Jakarta-Bogor-Ciawi. Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia yang dioperasikan pada 1978 dengan panjang 59 Km.
2. Tol Cipularang, singkatan dari Cikampek-Purwakarta-Padalarang. Tol sepanjang 54 Km ini menghubungkan wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat.
3. Tol Purbaleunyi, singkatan dari Purwakarta-Bandung-Padaleunyi. Tol sepanjang 123 Km ini menghubungkan wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.
4. Tol Padaleunyi, singkatan dari Padalarang-Cileunyi. Tol sepanjang 33 Km ini menghubungkan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
5. Tol Palikanci, singkatan dari Palimanan-Kanci. Tol sepanjang 26,3 Km ini menghubungkan wilayah Palimanan dengan wilayah Kanci di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
BACA JUGA: Mudik 2023: Ini Tarif Tol Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Surabaya