Kembangkan Obat Herbal Modern, Bintang Toedjoe Dapat Apresiasi dari WHO

MAGENTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi apresiasi kepada PT Bintang Toedjoe yang telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan obat herbal modern. Ini menjadi bukti komitmen Bintang Toedjoe untuk meningkatkan kontribusi dalam pengembangan obat berbahan alam di Indonesia.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady mengatakan, kunjungan International Regulatory Cooperation for Herbal Medicines (WHO–IRCH) ke Jakarta menjadi bagian penting dari komitmen kita bersama untuk memperkuat kolaborasi internasional dalam pengembangan dan standarisasi obat bahan alam yang berbasis riset ilmiah.
"Sebagai bagian dari Kalbe Group, PT Bintang Toedjoe senantiasa berkomitmen untuk menjalankan praktik produksi yang memenuhi standar nasional dan internasional. Seluruh fasilitas kami telah tersertifikasi CPOBAB (Cara Pembuatan Obat Bahan Alam yang Baik), ISO 9001, ISO 14001, dan ISO 45001,” ujar Irawati Setiady dalam keterangan, Jumat (17/10/2025).
Lebih lanjut, Irawati menyatakan bahwa pihaknya percaya bahwa sinergi antara pemerintah, industri, lembaga penelitian, akademisi dan organisasi internasional seperti WHO adalah kunci untuk membangun masa depan kesehatan yang lebih baik.
"Dengan dukungan dari WHO serta BPOM, pihaknya berharap dapat terus memperkuat sistem jaminan mutu, memperdalam riset ilmiah, dan memperluas kontribusi kami terhadap pengembangan produk herbal yang aman, efektif, dan berkelanjutan," katanya
Irawati juga menekankan bahwa Kalbe dan Bintang Toedjoe sangat menghargai perhatian dan dukungan WHO serta BPOM. Dalam hal ini, terhadap penerapan Good Manufacturing Practice for Herbal Medicine (GMP) atau CPOBAB atau CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) yang menjadi fondasi utama dalam setiap proses produksi.
BACA JUGA: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatan Katarak
Sementara itu, Kepala WHO–IRCH Kim Sungchol mengatakan, WHO–IRCH berperan sebagai platform global untuk memperkuat kolaborasi dan konvergensi regulasi di bidang obat herbal.
"Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Indonesia dan komitmen industrinya, khususnya PT Bintang Toedjoe, dalam memajukan produk obat herbal yang berkualitas tinggi,” tutur Kim Sungchol.
Apa yang dilakukan Bintang Toedjoe, juga mendapat dukungan penuh Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Mohamad Kashuri. Ia menyampaikan apresiasinya kepada Bintang Toedjoe atas terobosan dalam membangun ekosistem jahe merah yang komprehensif.
“Kami menyampaikan apresiasi yang tulus kepada PT Bintang Toedjoe atas terobosan dalam membangun ekosistem jahe merah yang komprehensif, menampilkan komoditas herbal asli Indonesia. Inisiatif ini melibatkan kolaborasi aktif antara petani, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan instansi pemerintah. Perusahaan telah berhasil melakukan pengembangan inovatif produk berbasis jahe merah yang kini telah dipasarkan secara global,” kata Kashuri.
Ia menambahkan, pentingnya peran WHO–IRCH sebagai wadah kerja sama internasional untuk memperkuat kapasitas otoritas regulatori nasional di bidang obat herbal, serta mendukung WHO dalam memberikan rekomendasi kepada negara-negara anggotanya. “Upaya ini tidak hanya memastikan mutu, keamanan, dan khasiat obat herbal, tetapi juga mendorong integrasi berbasis bukti ilmiah ke dalam sistem kesehatan nasional,” tambahnya.
BACA JUGA: Mengetahui Karakter Seseorang Berdasarkan Golongan Darah, Apa Golongan Darah Kamu?