On This Day: 21 Januari 1985, Bom Meledak di Candi Borobudur Hancurkan 9 Stupa dan 2 Patung Budha
Kemudian, Husein Ali Al-Habsyi dan kawan-kawan sepakat melakukan pembalasan. Aksi teror menjadi pilihan untuk melakukan pengeboman.
Bahan-bahan peledak mereka dapatkan dari perkenalan Husein Ali Al-Habsyi dengan Abdulkadir Braja. Pada hari H teror, para pelaku berhasil memasang 13 bom di Brobudur, namun hanya sembilan bom yang meledak pada pukul 01.30 hingga 03.30 WIB. Empat bom lainnya berhasil dijinakkan aparat.
Ledakan yang diakibatkan bom terdengar oleh masyarakat sekitar, juga dirasakan oleh kepala satpam Candi Borobudur. "Rumah itu sampai bergetar kaca-kaca, pintu, jendela dan lain-lain. Saya langsung dapat laporan dari anak buah saya kalau Candi Borobudur dibom. Kemudian kami menghubungi instansi terkait," tulis Journal Unnes dari hasil wawancara dengan Basjuni Supriyadi pada 12 April 2018.
BACA JUGA: Kisah Presiden Fidel Ramos Minta Bantuan Soeharto dan Khadafi Tangani Konflik MNLF
Ledakan Borobudur mendapat simpati internasional. Dua hari setelah ledakan, anggota parlemen Prancis dan Presiden SEAMEC mengunjungi Borobudur. Mereka meninjau stupa-stupa yang hancur, dan mereka merasa lega dan kagum karena stupa-stupa Borobudur sudah berdiri lagi.
Saat itu, Direktur Jendral UNESCO Amadoo Mohtar M’bow secara resmi menawarkan bantuan badan dunia itu untuk memperbaiki Borobudur yang rusak. Namun, tawaran tersebut ditolak. Pemerintah Indonesia merasa sanggup baik materil maupun non materil untuk memperbaiki Borobudur yang rusak.
Butuh waktu hampir dua bulan bagi aparat untuk bisa menangkap pelaku bom Borobudur. Aparat mendapat titik terang tatkala terjadinya peristiwa kecelakaan tidak disengaja, yaitu meledaknya Bus Pemudi Ekspres di Banyuwangi.
BACA JUGA: Dikenal Sebagai Makanan Budak, Buah Sukun Ternyata Disukai Orang Eropa