Home > History

Asal Usul Nama Ragunan dan Pangeran Wiraguna dari Banten

Siapa yang memberi nama kawasan yang banyak pepohonan itu dengan nama Ragunan?
Pengunjung melihat jerapah saat berwisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Senin (25/12/2023). Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melihat jerapah saat berwisata di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Senin (25/12/2023). Foto: Republika/Putra M. Akbar

MAGENTA -- Ragunan adalah nama sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Pasar Minggu, Kotamadya Jakarta Selatan. Nama Ragunan menjadi populer karena di kawasan itu terdapat sebuah Taman Margasatwa alias Kebun Binatang Ragunan.

Saban lebaran dan libur tahun baru, kawasan Ragunan menjadi macet. Banyak warga Jakarta yang berpelesiran bersama keluarga ke Kebun Binatang Ragunan. Mereka rela tumplek berdesak-desakan di Kebun Binatang Ragunan ketimbang pelesiran ke destinasi lain, karena tiket masuknya murah.

Tapi, bukan itu yang ingin dibahas di sini. Magenta ingin mengulas asal-usul nama Ragunan. Siapa yang memberi nama kawasan yang banyak pepohonan itu dengan nama Ragunan?

BACA JUGA: Ada Kuburan Orang Belanda di Tanah Abang, Dulu Mayatnya Diangkut Perahu Lewat Kali Krukut

Menurut Ensiklopedia Jakarta Jilid I cetakan 2009 terbitan Lentera Abadi, nama Ragunan diberikan oleh seorang juru bangunan asal Belanda bernama Hendrik Lucaasz Cardeel. Saat itu, Cardeel adalah seorang tuan tanah di Batavia yang mendapat gelar Pangeran Wiraguna dari Sultan Banten Abunasar Abdul Qahar atau Sultan Haji, putra Sultan Ageng Tirtaya.

Kok bisa, seorang Belanda dianugerahi gelar begitu tinggi oleh Sultan Banten, musuh bebuyutan Belanda? Begini ceritanya. Pada 1675, dari Banten tersiar kabar bahwa sebagian dari keraton Surasowan, tempat bertakhta Sultan Ageng Tirtayasa, terbakar.

Dua bulan setelah peristiwa itu, datang Hendrik Lucaasz Cardeel ke Banten. Ia mengaku sebagai seorang juru bangunan yang lari dari Batavia karena ingin memeluk Islam dan mengabdi pada Sultan Banten.

"Bak dicinta ulam tiba, Sultan menyambutnya dengan gembira karena memang sedang membutuhkan seorang juru bangunan berpengalaman," tulis Ensiklopedia Jakarta Jilid I yang diterbitkan oleh PT Lentera Abadi Jakarta.

BACA JUGA: Sejarah Kota Tangerang Selatan: Berdiri Tahun 2008 dengan Modal Rp 20 Miliar

× Image