Home > History

On This Day: 26 Juli 1975 MUI Berdiri, Soeharto Restui Buya Hamka Jadi Ketua

Hamka mengibaratkan posisi Majelis Ulama dengan pemerintah dan rakyat sebagai kue bika.

Kritikan untuk Hamka

Buya Hamka. Foto: Dok. Muhammadiyah
Buya Hamka. Foto: Dok. Muhammadiyah

Perumpamaan itu diucapkan Hamka karena dia menyadari tugasnya sebagai ketua MUI sangat berat, karena harus menjadi penghubung yang baik antarumat dengan kebijakan pemerintah.

Terpilihnya Hamka menjadi ketua MUI banyak mendapat kritikan dari beberapa ulama yang tak sejalan dengannya. Mereka menganggap jabatan sebagai ketua MUI hanya akal-akalan pemerintah untuk menjadikan Hamka boneka mainan.

BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya

.

Pemerintah hanya memanfaatkan ketenaran Hamka untuk mencari keuntungan dan pengaruh dari umat Islam di Indonesia. Rusydi Hamka dalam bukunya, Pribadi dan Martabat Buya Hamka menyatakan Hamka berusaha menghadapi kritik terhadapnya dengan tenang.

Kepada orang-orang yang mengatakan Hamka hanya dijadikan boneka oleh pemerintah, dia mengatakan jika dirinya menerima jabatan itu semata-mata untuk kemajuan umat Islam di Indonesia. Juga untuk menghadapi ideologi komunis yang, meski sudah ditumpas habis oleh Pemerintah Orde Baru, masih memiliki peluang bangkit lagi di Indonesia.

BACA JUGA: On This Day: 11 Juli 1995 Genosida Muslim di Srebrenica, Ribuan Pria Dibantai dan Wanita Diperkosa

Pada Munas MUI akhir Mei 1980, ulama besar yang gigih membela Islam itu kembali didaulat menjadi ketua MUI untuk periode berikutnya. Alasannya, MUI tidak melihat ada calon lain yang pantas memimpin selain Hamka. Jika Hamka menolak, maka akibatnya akan semakin bertambah buruk.

Pada 21 Mei 1981, ulama besar kelahiran Maninjau, 17 Februari 1908 itu meletakkan jabatannya sebagai ketua MUI. Alasannya, agar masalah kebocoran fatwa soal menghadiri perayaan Natal tidak berlarut-larut dan tidak memecah-belah umat beragama.

Keputusan Hamka menjadi berita besar di Tanah Air. Banyak pihak yang menyayangkan pengunduran Hamka, meski tidak sedikit yang memberikan apresiasi. Ucapan terima kasih juga datang dari presiden Soeharto karena Hamka telah mengambil jalan mementingkan kerukunan dan persatuan umat dan bangsa daripada diri sendiri.

BACA JUGA: Menguak Misteri Crop Circle, Benarkah Bikinan Alien?

Ketua umum MUI dari masa ke masa...

× Image