Home > History

On This Day: 26 Juli 1975 MUI Berdiri, Soeharto Restui Buya Hamka Jadi Ketua

Hamka mengibaratkan posisi Majelis Ulama dengan pemerintah dan rakyat sebagai kue bika.
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Republika/Tahta Aidilla
Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: Republika/Tahta Aidilla

MAGENTA -- Hari ini 48 tahun lalu Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri, tepatnya pada 26 Juli 1975. Gagasan pembentukan MUI muncul saat penyelenggaraan musyawarah alim-ulama se-Indonesia di Jakarta pada 30 September-4 Oktober 1970.

Dikutip dari buku Memahami Hamka: The Untold Stories oleh Haidar Musyafa, gagasan pembentukan majelis langsung mendapat persetujuan dari KH Muhammad Dahlan, menteri agama ketika itu.

BACA JUGA: On This Day: 21 Mei 1981, Indonesia Geger Saat Hamka Putuskan Mundur Sebagai Ketua MUI

.

KH. Dahlan mengatakan jika pembentukan Majelis Ulama adalah sebuah keharusan. Ini karena para ulama memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan bangsa, khususnya membangun kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.

Departeman Agama dan Pemerintah saat itu mempercayai Buya Hamka menakhodai MUI. Keputusan ulama besar bernama asli Abdul Malik Karim Amrullah itu menjadi ketua MUI juga mendapat restu dari presiden Soeharto.

Pelantikan Buya Hamka sebagai Ketua MUI dilaksanakan di Gedung Sasana Langen Budaya, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada 27 Juli 1975. Dalam pidato perdananya sebagai ketua MUI, Hamka mengibaratkan posisi Majelis Ulama dengan pemerintah dan rakyat sebagai kue bika.

"Api membakar kue dari atas dan bawah. Api dari atas ibarat harapan-harapan pemerintah, sementara api dari bawah adalah keluhan-keluhan umat Islam." katanya.

BACA JUGA: Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?

Kritikan untuk Hamka...

× Image