Cerita Gubernur Ali Sadikin Tampar Sopir Truk Ugal-ugalan dan Digaji Rp 9.500
Tamparan Kedua Bang Ali
Belum sempat sopir truk itu menjawab, tangan Ali Sadikin keburu memberi tamparan ke pipi sopir yang kedua kali.
"Apa saudara tidak tahu, ini jalur jalan cepat. Mau seenaknya saja memakai jalan ini seperti jalanmu sendiri. Saudara tidak menghiraukan orang lain. Saudara memalukan ABRI. Saya juga dari ABRI," bentak Ali Sadikin.
"Jadi ABRI jangan sembarangan!" kata Ali Sadikin sambil menaiki mobilnya.
.
.
Di dalam mobil, Ali Sadikin masih bersungut-sungut. “Dia pikir, karena sudah ABRI, boleh semaunya. Bahkan seharusnya sebaliknya. Ia harus memperlihatkan contoh yang baik kepada rakyat. Terutama disiplin diperlukan dalam segala bidang," kata Ali.
Pada 14 Februari 1972, Ali Sadikin dilantik kembali menjadi gubernur Jakarta untuk periode kedua. Pelantikan dilakukan oleh menteri dalam negeri Amir Machmud atas nama presiden.
Menteri Amir Machmud dalam pidatonya menghargai hasil pekerjaan Ali Sadikin, dengan menyebutnya 'karya'. Amir Machmud juga menyebut gaji gubernur Jakarta Rp 9.500. Mendengar itu, Ali Sadikin tersenyum geli tak menentu, dan tamu yang hadir tertawa kecil.
BACA JUGA:
▶ Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
▶ Niat Sholat Subuh 2 Rakaat Lengkap dengan Doa Qunut dan Tata Caranya
▶ Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995