Cerita Gubernur Ali Sadikin Tampar Sopir Truk Ugal-ugalan dan Digaji Rp 9.500
Truk Meluncur Seenaknya di Jalan
Truk itu, cerita Ali Sadikin, bermuatan pasir delapan ton. Kendaraan itu bernomor SL sekian.
Ia dengan seenaknya meluncur di tengah jalan tanpa menghiraukan mobil-mobil lain di belakangnya. Walaupun terus diklakson truk itu tetap saja mengambil jalan di tengah-tengah.
BACA JUGA: Manfaat Terapi Bekam di Berbagai Titik Tubuh
.
.
Kemudian, Ali Sadikin menyuruh sopirnya mengejar truk tersebut. Tapi sopir truk tetap tidak mau berhenti, bahkan mau melarikan diri. Akhirnya, setelah dikejar terus, barulah truk itu berhenti di tengah jalan.
Mobil gubernur ikutan berhenti, setelah turun dari mobil, setengah berteriak Ali Sadikin meminta sopir truk turun. "Truk siapa ini?" tanya Ali Sadikin. "Truk ABRI (TNI) Pak," jawab sang sopir.
"Mana surat tugas dan SIM-mu?" kata Ali Sadikin.
Sopir truk memperlihatkan surat-surat. Ali Sadikin langsung tanya lagi: "Apa saudara tidak merasa bersalah?"
"Tidak pak. Kan boleh saja jalan di sebelah kanan," jawab sopir truk.
Mendengar jawaban tersebut, tanpa berkata apa-apa lagi Ali Sadikin menghempaskan tangan ke pipi sopir truk.
"Kalau bawa muatan berat, apa boleh jalan di tengah?" kata Ali Sadikin.
BACA JUGA: Pantangan Orang Betawi: Dilarang Makan Pisang Dempet Hingga Nyari Kutu Habis Ashar