Home > History

Megawati Sebut Peci Saat Deklarasi Ganjar, Sukarno: Hayo Maju, Pakai Pecimu!

Peci disebut sebagai identitas bangsa Indonesia yang nasional dan religius.

Sukarno Selalu Pakai Peci

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memakaikan peci atau kopiah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai dideklarasikan sebagai calon presiden 2024 di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/4/2023). Foto: Tangkapan Layar
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memakaikan peci atau kopiah ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai dideklarasikan sebagai calon presiden 2024 di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (22/4/2023). Foto: Tangkapan Layar

Kemudian, di hari-hari selanjutnya, dalam pertemuan, Sukarno selalu memakai peci. Untuk memulai suatu gerakan yang jantan seperti ini secara terang-terangan memang memerlukan keberanian.

"Jadi pengikutkah engkau, atau jadi pemimpinkah engkau? Aku pemimpin. Kalau begitu, buktikanlah. Hayo maju. Pakailah pecimu. Tarik napas yang dalam dan masuk SEKARANG!!!" kata Sukarno pada dirinya.

Dia mengatakan bangsa Indonesia memerlukan suatu lambang kepribadian. "Peci yang memberikan sifat khas perorangan ini, seperti yang dipakai oleh pekerja bangsa Melayu, adalah asli kepunyaan rakyat kita," kata Sukarno.

.

.

Kata peci, menurut Sukarno, berasal dari penakluk kita. Perkataan Belanda 'pet' berarti kopiah. 'Je' maksudnya kecil. Perkataan itu sebenarnya 'pece'.

"Hayolah saudara-saudara, mari kita angkat kita punya kepala tinggi-tinggi dan memakai peci ini sebagai lambang Indonesia Merdeka," ujar Sukarno.

Dalam kisah lainnya, Sukarno juga pernah melelang peci Kuda Mas kesayangannya untuk membayar zakat fitrah di tahun 1950-an. Saat menyampaikan pidato berjudul To Build the World Anew di Sidang Umum PBB di New York pada 30 September 1960, Presiden Sukarno juga memakai peci Kuda Mas. Sukarno menyebut peci sebagai "ciri khas saya, simbol nasionalisme kami". (MHD)

BACA JUGA:

Saking Melaratnya, Sukarno Kecil tak Mampu Beli Petasan di Hari Lebaran

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno

Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri 2023, Lengkap dengan Lafal Takbiran

× Image