Home > Khazanah

Pesan Buya Hamka: Jangan Buat Diri Merana karena Penyakit Jiwa

Kehidupan yang tidak berjumpa dengan kesulitan, bukanlah hidup.

Penjual tanaman hias keliling menjajakan dagangannya menggunakan becak di kawasan Jalan Progo, Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura
Penjual tanaman hias keliling menjajakan dagangannya menggunakan becak di kawasan Jalan Progo, Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura

Kehidupan yang tidak berjumpa dengan kesulitan, bukanlah hidup. Bertambah tinggi nilai cita, bertambah tinggi pula penghalangnya.

Orang yang tidak berjumpa kesulitan, ialah orang yang tidak pernah keluar dari rumahnya. Bertambah jauh perjalanan bertambah pula kelihatan jauhnya yang akan ditempuh.

Jiwa kita tidak boleh dibiarkan merana, dan penyakit jiwa tidak boleh dibiarkan meliputi diri. Ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis Nabi banyak terdapat, memberikan dorongan kepada kita untuk tampil terus ke muka.

.

.

Ada ayat rahmat, ada ayat raja. Demikian juga hadits. Sehingga terbukalah mata kita yang tadinya tertutup, kuatlah hati yang nyaris ditimpa putus asa.

"Katakanlah (hai Rasul-ku)! Hai hambaku yang telah menyia-nyiakan dirinya, janganlah putus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosa itu semuanya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Penyayang." (Al-Zumar ayat 53).

Perhatikan sebuah hadis untuk obat penawar hati kita di dalam kesulitan menempuh hidup ini. Yaitu sebuah hadis-Qudsi yang dirawikan oleh Muslim daripada Abu Zarr Al-Ghiffari, demikian bunyinya:

"Wahai hamba-Ku! Aku telah mengharamkan atas diriku sendiri berbuat aniaya. Dan aku jadikan aniaya sesamamu haram pula. Sebab itu jangan kamu aniaya-menganiaya." (Dirawikan oleh Muslim dari Abi Dzarrin Al- Ghiffari r.a.). (MHD)

BACA JUGA:

Daftar Lokasi Sholat Idul Fitri 21 April 2023 di Yogyakarta

Daftar Lokasi Sholat Idul Fitri 21 April 2023 untuk Wilayah Bogor, Tangerang, dan Bekasi

Daftar Lokasi Sholat Idul Fitri 21 April 2023 untuk Wilayah Depok

Daftar 101 Lokasi Sholat Idul Fitri 21 April 2023 di Surabaya

Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah


× Image