Home > News

Fakta-Fakta Humza Yousaf, Muslim Pertama yang Pimpin Skotlandia

Yousaf lahir dan besar di Glasgow dalam keluarga kelas pekerja.

Dia dikritik oleh lawan atas penanganannya terhadap pandemi Covid yang menewaskan lebih dari 16.400 orang di Skotlandia sejak Maret 2020. Sebelum pemilu, Yousaf diincar oleh lawannya karena terlalu lokal, fokus pada politik identitas dan tidak cukup pada isu kebijakan negara. Namun, dia membantah kritik tersebut dan menggarisbawahi dia berkomitmen memajukan kebijakan yang menguntungkan semua warga terlepas dari latar belakang mereka.

Yousaf lahir dan besar di Glasgow dalam keluarga kelas pekerja. Ia bersekolah di sekolah lokal sebelum mendapatkan gelar politik dari Universitas Glasgow. Ayahnya adalah seorang pengurus komunitas dan ibunya adalah seorang guru.

Karier politik Yousaf ditandai dengan komitmen terhadap keadilan sosial dan kesetaraan. Dia telah menjadi advokat yang kuat untuk hak-hak minoritas dan telah berbicara menentang rasisme dan diskriminasi.

Pemimpin baru Partai Nasional Skotlandia dan mantan menteri kesehatan Humza Yousaf (tengah-kanan) bersama istrinya Nadia El-Nakla (tengah-kiri) dan putrinya Amal (tengah) setelah dia diumumkan menang di Stadion Murrayfield di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 27 Maret 2023. Foto: EPA-EFE/ROBERT PERRY
Pemimpin baru Partai Nasional Skotlandia dan mantan menteri kesehatan Humza Yousaf (tengah-kanan) bersama istrinya Nadia El-Nakla (tengah-kiri) dan putrinya Amal (tengah) setelah dia diumumkan menang di Stadion Murrayfield di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 27 Maret 2023. Foto: EPA-EFE/ROBERT PERRY

Penunjukan Yousaf menuai pujian dan kritik. Banyak yang memuji dia karena perannya yang luar biasa sebagai orang kulit berwarna pertama dan Muslim yang memegang posisi teratas. Namun, yang lain mempertanyakan kualifikasi dan pengalamannya, dan beberapa mengkritik dukungannya untuk kemerdekaan Skotlandia.

Baca juga: Bacaan Doa Hari ke-7 Puasa Ramadhan

Keluarga Yousaf dilaporkan menghadapi diskriminasi di negara tersebut. Dalam kasus yang sangat dipublikasikan, istrinya Nadia El-Nakla mengajukan tuntutan hukum terhadap sebuah taman kanak-kanak di sebuah sekolah karena menolak memberikan tempat kepada putri mereka yang berusia dua tahun karena nama non-Baratnya. Kasus tersebut kemudian dibatalkan setelah sekolah setuju membuat beberapa perubahan aturan penerimaannya.

Pemilihan bersejarah ini telah dilihat sebagai tanda kemajuan dan bukti keragaman dan inklusivitas masyarakat Skotlandia.

Baca juga:

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

Hanya Ada Tiga Jenderal Bintang Lima di Indonesia, Siapa Saja?

Niat Puasa Ramadhan, Arab, Latin dan Terjemahan

× Image