Home > News

ITS Hadirkan Program REACH untuk Pendampingan Anak Binaan LPKA Blitar

Mengusung lima misi, yakni Risecognize, Engagement, Act, Creativity, dan Hope.
Anak binaan ketika mengikuti program Risecognize yang dimbing oleh tim Reach. Foto: PKM-PM REACH 
Anak binaan ketika mengikuti program Risecognize yang dimbing oleh tim Reach. Foto: PKM-PM REACH

MAGENTA -- Tim Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan program pembelajaran berbasis misi REACH. Tujuannya untuk meningkatkan self-esteem dan resilience anak binaan.

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari dan berakhir pada Rabu (24/9/2025), dilaksanakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar. Program berhasil menarik perhatian anak binaan sehingga mereka mengikuti program dengan senang hati tanpa ada paksaan.

Ketua tim REACH Elvina Khoirunisa Alim mengatakan, program pendampingan mencakup lima misi, yaitu Risecognize, Engagement, Act, Creativity, dan Hope. Berdasar pada prinsip teori well-being atau PERMA, program ini bertujuan untuk menyusun rangkaian pembelajaran yang meningkatkan partisipasi dan ketertarikan anak untuk belajar, sesuai kebutuhan kontekstual anak binaan.

Rangkaian program diawali dengan misi Risecognize yang mengajak peserta untuk mengenali potensi diri lewat sesi journaling, sesi forum berbagi, dan penulisan surat untuk diri sendiri. Misi ini diharapkan mampu menjadi pijakan yang membangun kesadaran diri anak binaan.

“Lewat menulis, anak binaan menuangkan semua perasaan dan pikiran yang selama ini belum tersalurkan karena tidak ada wadah untuk mengungkapkan,” jelas Elvina dalam rilisnya kepada Magenta Today, Senin (6/10/2025).

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Raih 11 Medali di Ajang POMNAS XIX 2025

Sedangkan misi Act, lanjut Elvina, merupakan misi yang menekankan keberanian menyampaikan pendapat serta pengambilan keputusan melalui latihan debat dan roleplay. Sementara itu, misi Creativity dapat menggali potensi kreativitas anak binaan melalui karya sederhana yang dibuat.

“Anak binaan diberikan kebebasan untuk membuat apapun sesuai kreativitas berdasarkan peralatan yang disediakan,” tutur mahasiswa Departemen Matematika ITS tersebut.

Elvina menambahkan, terdapat pula misi Engagement yang mendorong anak binaan untuk dapat bekerja sama, berkomunikasi, dan saling menghargai dalam sebuah tim. Harapannya, anak binaan dapat beradaptasi dengan baik ketika telah menyelesaikan masa tahanan.

Pada misi terakhir, terdapat misi Hope yang mendorong anak binaan merumuskan mimpi dan rencana nyata pasca pembebasan melalui daftar target personal di flashcard harapan.

Program REACH mendapat apresiasi salah satu staf seksi pembinaan LPKA Kelas I Blitar, Riska Latifatul. Menurutnya, dengan pendekatan REACH yang terstruktur semua dapat dipahami dengan baik oleh anak binaan.

“Program ini membawa kebermanfaatan nyata karena anak binaan dapat mengenali diri dan menemukan mimpi mereka,” ucap Riska.

Elvina berharap bahwa konsep REACH turut dapat diimplementasikan di lembaga binaan lain agar dapat memperluas kebermanfaatan program. Lewat kegiatan yang mempersiapkan anak binaan untuk berkontribusi ke masyarakat dengan baik, program ini mendukung capaian SDGs poin ke-10 terkait berkurangnya kesenjangan.

"Sementara lewat pengalaman belajar yang menyenangkan dan inklusif, program ini mendukung SDGs poin ke-4 terkait pendidikan berkualitas," pungkas Elvina.

BACA JUGA: 5 Mahasiswa UNY Kembangkan Sabun Cair Beetrass Berbahan Sereh Wangi dan Umbi Bit

Editor: Emhade Dahlan

× Image