Home > History

On This Day: 26 April 1986 Tragedi Chernobyl, 600 Ribu Orang Terpapar Radiasi

Ledakan terjadi karena tempat reaktor nuklir tidak punya bangunan penahan atau cangkang kedap gas yang mengelilingi reaktor.

Reaktor Nomor 4 Meledak karena Kesalahan Manusia

Adalah Viktor Bryukhanov yang mengepalai megaproyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) reaktor nuklir di Chernobyl. Sebagai tonggak pencapaian Uni Soviet saat itu, Bryukhanov ditugaskan membangun enam reaktor nuklir dengan masing-masing reaktornya bermuatan 1.000 megawatt.

Reaktor 1 sampai 3 yang dibangun pada 1977, 1978, dan1981 sukses tanpa kendala. Namun, pengerjaan reaktor nomor 4 molor pembangunannya hingga empat tahun dan menjadi musibah paling parah di dunia. Reaktor yang mulai dibangun pada 1983 itu meledak.

Reaktor nomor 4 meledak saat dilakukan uji coba pamungkas pada 26 April 1986. Ketika tes dilakukan, tenaga reaktor hanya 200 megawatt, padahal untuk melakukan tes minimal harus 700 megawatt.

Uji coba terus dipaksakan karena pembangunannya sudah lama molor waktunya. Lagi pula, pada uji coba sebelumnya selalu gagal.

Disinilah neraka Chernobyl dimulai. Karena kekurangan tenaga listrik untuk memompa air ke dalam reaktor, akibatnya panas berlebih pun muncul di reaktor nomor 4 Chernobyl. Daya reaktor kemudian melonjak hingga 33 ribu megawatt termal, 11 kali lebih kuat daripada biasanya.

BACA JUGA: On This Day: 51 Tahun Malari, Peristiwa 15 Januari Pecah Gara-gara Protes Investasi Asing

Dikutip dari Catastrophe: A Guide to World’s Worst Industrial Disasters (2015) oleh Terra Pitta, ketika reaktor itu mati mendadak, ia harus segera didinginkan dengan air dalam reaktor agar mesin tidak rusak. Tapi, proses pendinginan itu tidak memuaskan. Akibatnya, saluran bahan bakar dalam reaktor pecah.

Dan, suhu panas setinggi 3.000 derajat Celsius pun menyebar, tak mampu lagi dibendung reaktor nomor 4. Atap reaktor seberat 1.000 ton meledak dan menunjukkan penampakan inti reaktor. Dua atau tiga detik kemudian, ledakan kedua menyusul dengan 700 ton material grafit dengan kandungan radioaktif.

Setelah itu, bukan hanya asap hitam yang keluar, tapi cahaya biru juga memancar ke udara. Kebakaran hebat karena ledakan reaktor nuklir itu berlangsung selama seminggu penuh, melepaskan debu partikel radioaktif ke udara.

Ledakan terjadi karena tempat reaktor nuklir itu tidak punya bangunan penahan atau cangkang kedap gas yang mengelilingi reaktor. Cangkang yang biasanya berbentuk kubah dan terbuat dari beton dan baja itu berfungsi membatasi produksi fusi yang dilepaskan selama kecelakaan ke udara.

Selain tak ada bangunan penahan, ledakan terjadi lantaran sistem keselamatan darurat reaktor dimatikan saat melakukan pengujian. Ada pekerja yang secara tak bijak menonaktifkan sistem pendingin teras darurat beserta sistem keselamatan utama lainnya. Uap pun menumpuk yang membuat reaktor terlalu panas.

Sejarah mencatat, tragedi Chernobyl merupakan salah satu bentuk keteledoran manusia yang menghancurkan ratusan ribu kehidupan masyarakat di Chernobyl, Ukraina.

BACA JUGA: On This Day: 28 Maret 1830, Belanda Tangkap Pangeran Diponegoro Saat Berunding di Hari Raya Idul Fitri

Editor: Emhade Dahlan

× Image