Ini Permintaan Aneh Jenderal Hoegeng ke Orang Belanda, Ditertawakan Sukarno
MAGENTA -- Jenderal Hoegeng Imam Santoso merupakan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia kelima. Ia menjabat sebagai kapolri pada periode 1968-1971.
Hoegeng terkenal sebagai polisi paling berani dan jujur di Indonesia. Saking jujurnya dia, sampai-sampai Presiden Republik Indonesia keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) membuat guyonan dengan mengatakan "Hanya ada tiga polisi jujur di negara ini: polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng."
Guyonan kecil itu dilontarkan Gus Dur saat menghadiri sebuah diskusi bertajuk "Dekonstruksi dan Revitalisasi Keindonesiaan" di Bentara Budaya Jakarta, Kamis 31 Agustus 2006.
BACA JUGA: Cerita Haji Agus Salim Difitnah sebagai Intel Belanda dan Terima Upah
Dikutip dari buku Hoegeng: Polisi Idaman dan Kenyataan oleh Abrar Yusra dan Ramadhan KH, terbitan Sinar Harapan 1993, pada suatu pagi Jenderal Hoegeng diminta Presiden Sukarno untuk hadir di istana.
Meski sudah berangkat lebih cepat, Jenderal Hoegeng masih kalah cepat dengan para menteri dan pejabat lain untuk tiba di istana. Dalam pikirin Hoegeng saat itu, pasti ada masalah penting.
Sukarno mengundang Hoegeng untuk diperkenalkan pada Direktur KLM (Koninklijk Luchtvaart Maatschappij) yang baru datang dari Belanda, Ir Konijnenberg. Rupanya Sukarno dan Konijnenberg sudah kenal lama, sewaktu keduanya mahasiswa di ITB di Bandung.
BACA JUGA: Jakarta Kota Impian: Tahun 1870 Penduduknya Cuma 65 Ribu, Kini Lebih dari 11 Juta Jiwa
Sukarno begitu gembira memperkenalkan teman lamanya kepada tamu yang hadir di istana. "Hei, ini kawan lama saya, 'Pak Kelinci!'" kata Sukarno (Konijn berarti kelinci).
"Nah, Pak Kelinci besok mau kembali ke negeri Belanda lewat Amerika! Ayo, kamu minta apa pada Pak Kelinci?" kata Sukarno.
Meski sebagian tamu yang hadir sudah banyak yang meminta ini itu. Hoegeng masih terlihat bingung. "Baru berkenalan kok disuruh minta-minta, bagaimana ini?" kata Hoegeng dalam hati.
BACA JUGA: Sejarah Meletusnya Perang Dunia I, Gara-Gara Franz Ferdinand dan Istrinya Ditembak Mati