Home > Gaya Hidup

SOS Childrens Villages Indonesia dan Bappenas Luncurkan Studi Penyebab Keterpisahan Anak dengan Orang Tua

Tempat yang paling tepat untuk anak adalah bersama keluarga.
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Bappenas Rita Erawati dan Direktur Nasional SOS Children's Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo saat peluncuran hasil studi Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia di Menara Bappenas, Selasa (17/12/2024). Foto: SOS Children’s Villages Indonesia
Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Bappenas Rita Erawati dan Direktur Nasional SOS Children's Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo saat peluncuran hasil studi Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia di Menara Bappenas, Selasa (17/12/2024). Foto: SOS Children’s Villages Indonesia

MAGENTA -- Masalah keterpisahan anak dari keluarga telah menjadi ancaman serius bagi masa depan anak-anak Indonesia. Untuk memahami akar permasalahan ini, SOS Children's Villages Indonesia telah melakukan penelitian mendalam yang melibatkan berbagai pihak. Hasil studi ini memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan anak-anak harus terpisah dari keluarga mereka.

Penelitian yang dilakukan secara kolaboratif ini melibatkan Chrissie Gale sebagai peneliti independen Internasional dan Andhita Nurul Khasanah sebagai peneliti nasional dengan menggunakan metode kerja lapangan dan pengumpulan data yang dilakukan di Indonesia pada November tahun 2023.

Peluncuran Hasil Studi "Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia" yang diselenggarakan 17 Desember 2024 di Menara Bappenas, SOS Children’s Villages Indonesia memaparkan hasil dari temuan ini yang menunjukkan bahwa penempatan anak dalam pengasuhan alternatif dipengaruhi oleh dua faktor utama: kondisi lingkungan keluarga dan efektivitas sistem perlindungan anak.

Berdasarkan temuan ini, untuk melindungi anak-anak secara optimal, kita perlu menerapkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Ini mencakup upaya pencegahan kekerasan, peningkatan kesejahteraan anak, dan dukungan bagi pengasuhan yang berkualitas. Inklusi anak-anak dengan disabilitas dalam semua aspek kehidupan, serta akses pendidikan yang adil dan merata, juga menjadi hal yang krusial.

BACA JUGA: Pentingnya Mengenalkan Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini

Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung dengan cara mengubah norma sosial yang merugikan anak serta memperkuat sistem perlindungan anak. Penguatan kapasitas tenaga profesional dan pengembangan sistem manajemen data yang baik juga menjadi kunci dalam upaya melindungi anak. Terakhir, partisipasi aktif anak dalam pengambilan keputusan yang menyangkut mereka harus menjadi prioritas utama, karena anak-anak memiliki hak untuk ikut serta dalam menentukan masa depan mereka.

Menanggapi partisipasi SOS Children’s Villages dalam Hasil Studi "Key Drivers Contributing to Child-Parents Separation in Indonesia," Gregor Hadi Nitihardjo selaku National Director SOS Children’s Villages Indonesia mengungkapkan, bagi SOS Children's Villages, tempat yang paling tepat untuk anak adalah bersama keluarga. Melalui penelitian ini, kami ingin memberikan rekomendasi yang efektif dalam mencegah dan mengurangi dampak negatif dari keterpisahan anak dengan keluarga.

"Kami berharap hasil dari penelitian dapat menjadi landasan bagi upaya bersama dalam memberikan pengasuhan terbaik bagi anak-anak yang telah terpisah dari keluarganya, serta menginspirasi penelitian-penelitian selanjutnya dan intervensi program, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas tidak hanya di Indonesia, namun juga di seluruh program SOS Children's Villages di luar Indonesia," kata Gregor Hadi Nitihardjo.

Peluncuran hasil studi ini didukung Kementerian PPN/Bappenas, sebagai kementerian yang mempunyai peran penting dalam perencanaan pembangunan nasional. Seperti yang disampaikan RR Rita Erawati selaku Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Bappenas, bahwa rekomendasi dari studi ini sejalan dengan rancangan arah kebijakan RPJMN 2025-2029 bidang Perlindungan Anak.

BACA JUGA: Dampak Negatif Kecanduan Gadget pada Anak dan Cara Mengatasinya

× Image