Hari Disabilitas Internasional 2024, Penyandang Disabilitas Punya Kesempatan Kuliah di UT untuk Kejar Mimpinya
Asnat Dimu Rehe yang akrab disapa Nana, adalah salah satu mahasiswa disabilitas UT Bandung mengatakan, dirinya memilih UT karena sistem belajarnya yang fleksibel dan ramah disabilitas. "Teknologi bantu seperti screen reader sangat memudahkan saya untuk mengikuti perkuliahan,” ujarnya. Dengan fasilitas ini, Nana mengaku dapat fokus berprestasi meski memiliki keterbatasan fisik.
Hal serupa dirasakan Adrian, rekan Nana dari UT bandung sesama disabilitas. Baginya, UT tidak hanya memberikan akses pendidikan tetapi juga semangat untuk tetap berkarya di tengah keterbatasan. “Saya merasa didukung sepenuhnya di UT,” ungkapnya.
Tidak hanya memberikan layanan ramah disabilitas, UT juga membuka jalan bagi mahasiswa disabilitas untuk berkontribusi dalam kegiatan akademik. Ananda Rizki, salah satu mahasiswa disabilitas UT, menjadi presenter dalam konferensi akademik internasional ICoMUS 2024, menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi penghalang untuk berprestasi.
BACA JUGA: Pentingnya Mengenalkan Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini
Kehadiran mereka adalah bukti nyata bahwa UT mendukung keterlibatan setara bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Dengan akses pembelajaran daring yang dapat diatur sesuai kebutuhan, UT memberikan ruang bagi mereka untuk tetap berprestasi dan mengejar mimpi tanpa hambatan waktu maupun jarak.
Cerita mereka menunjukkan bagaimana UT benar-benar mewujudkan inklusivitas dalam pendidikan, mendukung semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. UT berkomitmen menjadi pilihan utama bagi penyandang disabilitas yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
BACA JUGA: Kunjungi UGM, Prancis Ingin Pelajari Toleransi Beragama di Indonesia
Sumber: Laman resmi Universitas Terbuka
Editor: Emhade Dahlan