Hari Disabilitas Internasional 2024, Penyandang Disabilitas Punya Kesempatan Kuliah di UT untuk Kejar Mimpinya
MAGENTA -- Tiap tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional. Pada peringatan tahun ini mengusung tema global “Memperkuat Kepemimpinan Penyandang disabilitas untuk Masa depan yang Inklusif dan Berkelanjutan.” Tema ini menegaskan pentingnya partisipasi aktif penyandang disabilitas dalam membentuk masa depan mereka sendiri.
Hari Disabilitas Internasional memiliki latar belakang yang kuat, di antaranya tercermin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2006 yang mengatur tentang penyandang disabilitas di Indonesia. Undang-undang ini menegaskan penyandang disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Universitas Terbuka (UT) menjadi salah satu institusi pendidikan yang mempraktikkan inklusivitas secara nyata. Melalui sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), UT menawarkan fleksibilitas yang mendukung mahasiswa dengan keterbatasan fisik maupun sensorik untuk tetap mengejar mimpi.
BACA JUGA: 80 Mahasiswa Unhas Terima Dana Pendidikan dari Kepolisian Republik Indonesia
Rektor Universitas Terbuka Prof. Ojat Darojat mengatakan, Universitas Terbuka terus berkomitmen untuk menyediakan layanan pendidikan yang inklusif. Para penyandang disabilitas memiliki kesempatan kuliah di UT, contohnya para penyandang tuna netra banyak juga yang kuliah di UT.
“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi besar untuk berkembang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. UT adalah rumah bagi semua. Kami berkomitmen untuk terus menciptakan layanan yang mendukung, agar mahasiswa disabilitas merasa diterima dan dihargai,” tegas Prof. Ojat.
Komitmen UT terhadap inklusivitas juga diwujudkan melalui pemberian beasiswa penuh bagi penyandang tuna netra sejak 2021. Upaya ini membuat UT mendapatkan apresiasi dari Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) pada Munas X sekitar bulan Agustus 2024.
BACA JUGA: Akademisi: Adab di Medsos tak Terkait Tinggi Rendah Pendidikan Seseorang