Ketika Hadits Mencuci Tangan Setelah Bangun Tidur Dibilang Palsu
"Bukankah ketika Rasulullah menyampaikan hadits ini tidak ada seorang manusia pun di bumi yang mengetahui bahwa tangan mudah terkontaminasi bakteri dan kuman? Bukankah baru berabad-abad kemudian para dokter menganjurkan umat manusia agar mencuci tangan sebelum makan?" tulis Gulen dalam bukunya yang diterbitkan oleh Republika Penerbit.
Ketika tidur, seseorang yang mengalami alergi atau penyakit kulit tertentu pasti akan menggaruk bagian tubuhnya yang sakit itu tanpa menyadarinya. Apalagi ilmu kedokteran modern bahkan menyatakan kuku manusia mengandung jutaan kuman.
"Apakah seseorang yang mengalami hal seperti itu boleh dibiarkan saja menyebarkan bakteri yang ada di tangannya ke tempat lain dan dibiarkan melakukan sarapan dengan tangan penuh kuman tanpa terlebih dulu mencucinya? Bukankah saat ini kebiasaan makan tanpa mencuci tangan terbukti dapat membahayakan kesehatan?" tulisnya lagi.
BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Dituduh Gunakan Sihir saat Sholat Minta Hujannya Terkabul
.
Gulen menjelaskan, penolakan yang dilakukan segelintir orang terhadap hadits yang terbukti sama sekali tidak bertentangan dengan fakta ilmiah ini, patut diduga sebagai upaya kaum orientalis dan kaki tangan mereka untuk memberangus Sunnah Rasulullah.
"Atau mungkin juga, tingkat kecerdasan para orientalis itu memang terlalu kerdil untuk dapat memahami sabda Rasulullah!" kata Gulen.
Editor: Emhade Dahlan