Kisah Presiden Sukarno Terbitkan Buku Masakan Indonesia Mustikarasa gegara Berita Kelaparan
MAGENTA -- Kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau menjadi cita-cita ketahanan pangan Indonesia.
Namun, cita-cita mulia itu pernah berjalan tidak mulus. Pulau Jawa dan luar Jawa pernah mengalami bencana kelaparan. Sebabnya panen gagal karena sawah kekeringan, kebanjiran, hama, dan lahan terbengkalai.
Akibatnya, sepanjang 1951 hingga 1958 banyak kasus malnutrisi ditemukan. Bencana kelaparan membuat presiden Sukarno marah. Kekesalan presiden pertama Indonesia itu, karena media lokal dan asing begitu masif membuat berita-berita kelaparan yang menyudutkan pemerintah.
BACA JUGA: Kisah Persahabatan Snouck Hurgronje dengan Haji Hasan Mustapa, dari Utang Nyawa hingga Pernikahan
Selain melarang media-media lokal membuat berita kelaparan, Bung Karno juga memberi intruksi kepada menteri pertanian saat itu Azis Saleh melalui Lembaga Teknologi Makanan (LTM) menyusun buku masak yang lengkap untuk seluruh Indonesia. Peristiwa itu terjadi pada Desember 1960.
Dikutip dari buku Jejak Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia yang ditulis oleh Fadli Rahman, motif Sukarno dalam pembuatan buku masak nasional berkaitan dengan pemberitaan media seputar kondisi keamanan dan ketahanan pangan di Indonesia.
Bukan itu saja, untuk menepis berita-berita yang dianggapnya bohong, pada awal 1960-an foto-foto Bung Karno hasil jepretan Preanger Studio sengaja beredar. Dalam foto itu, Sukarno berkumpul dengan kaum perempuan membahas makanan atau makan bersama rakyat dengan lahapnya. Foto-foto itu seakan menyuarakan tidak ada kelaparan di Indonesia.
BACA JUGA: Ada Kuburan Orang Belanda di Tanah Abang, Dulu Mayatnya Diangkut Perahu Lewat Kali Krukut