Cara Mudah Membuat Insektisida Alami dari Kulit Bawang Ala Mahasiswa UNY
MAGENTA -- Di tangan sekelompok mahasiswa ini, limbah kulit bawang bisa dimanfaatkan menjadi insektisida alami. Temuan tersebut menjadi solusi ramah lingkungan dalam mengatasi hama di lahan pertanian tanpa merusak ekosistem.
Mereka adalah Luthfia Salsabila, Daffa Mahadika Pratama, Ahmad Rizal Sefianto, Sekar Indah Pertiwi, Ihsan Aji Nugroho, Alfitra Putri Aryansyah, Irma Candra Nur Azizah, Yunita Putri Utami, Marik Nur Laily, dan Woro Pangesti Asmorojati. Semuanya tergabung dalam mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Ketua Kelompok KKNR 10021 Mojoduwur, Beteng, Jatinom, Klaten, Ihsan Aji Nugroho mengatakan, pembuatan insektisida alami ini karena melihat banyak limbah kulit bawang merah dan bawang putih di Mojoduwur.
BACA JUGA: Peneliti UGM Kembangkan Alat Deteksi Cepat Kandungan Babi pada Makanan, Mirip Test Pack Kehamilan
“Para ibu rumah tangga di sini menggunakan kedua bawang tersebut untuk memasak sehingga limbah kulitnya banyak,” kata Ihsan, Senin (4/11/2024).
Kulit bawang, tambah Ihsan, mengandung senyawa aktif yang efektif mengusir berbagai jenis serangga pengganggu tanaman seperti kutu daun dan ulat.
Penggunaan bahan alami ini juga lebih aman dibandingkan dengan insektisida kimia yang kerap menimbulkan residu berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Sementara itu, menurut Luthfia Salsabila proses pembuatan insektisida dari kulit bawang cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah.
BACA JUGA: Dukung Net Zero Emission, Mahasiswa UGM Bikin Semen dari Limbah Cangkang Kerang
“Pertama kali kulit bawang dijemur sampai kering, rekomendasinya dijemur selama dua hari agar tidak tumbuh bakteri atau jamur.” jelas Luthfia.
Bila kulit bawang sudah kering masukkan ke botol hingga setengahnya, dan sisanya tambahkan air hingga penuh satu botol. Diamkan selama dua hari lalu masukkan ke botol spray agar mudah dalam menggunakannya.
"Karena insektisida kulit bawang ini tidak sekuat insektisida kimia maka dianjurkan untuk menggunakannya setiap hari," katanya.
Program KKN ini mendapat apresiasi dari warga setempat yang merasa terbantu dengan hadirnya alternatif insektisida alami ini.
Harapannya inovasi ini dapat mengurangi limbah sisa makanan, menjaga ketahanan pangan serta menjaga kesehatan warga.
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
BACA JUGA: Peneliti Sebut Bahasa Enggano Diambang Kepunahan
Sumber: Laman resmi UNY
Editor: Emhade Dahlan