Home > News

UNY dan Pertamina Ciptakan Alat Pengering Eceng Gondok Bertenaga Hibrid

Alat pengering tersebut akan digunakan di desa Walahar, Karawang, Jawa Barat.
Kondisi sungai yang dipenuhi eceng gondok. Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi sungai yang dipenuhi eceng gondok. Foto: Republika/Putra M. Akbar

MAGENTA -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Pertamina berkolaborasi menciptakan alat pengering eceng gondok bertenaga hibrid. Tim EngineerTech UNY yang beranggotakan Khakam Maruf, Yanuar Agung Fadlullah, Sahid Ramandhani, Bagus Putra Setiyawan, dan Rizal Justian menciptakan alat tersebut.

Kelima mahasiswa berprestasi FT UNY itu mendapat dana riset dari PT Pertamina Patra Niaga TBBM Cikampek. Nantinya, alat pengering eceng gondok bertenaga hibrid tersebut akan digunakan di area desa Walahar, Kutapohaci, Kec. Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat Subuh 2 Rakaat Lengkap dengan Tata Cara dan Doa Qunut

.

Kerajinan tangan atau hasil anyaman dari enceng gondok merupakan salah satu produk penggerak sektor ekonomi yang sangat penting bagi masyarakat lokal di Desa Walahar. Sentra industri kecil dan industri rumahan di sana membuat produk dari bahan eceng gondok untuk distribusi ke luar daerah dan pasar ekspor.

Koordinator tim Engineer Tech UNY Khakam Maruf mengatakan, mengacu pada kondisi ini, solusi berbasis teknologi tepat guna adalah ide terbaik. Timnya melakukan modernisasi pengeringan eceng gondok di desa Walahar dengan menciptakan alat Hybrid-Ecodry.

Alat ini menggunakan energi surya dan energi listrik dari grid sebagai back up. Ini yang ia usulkan kepada PT Pertamina Patra Niaga Cikampek.

BACA JUGA: Resep Herbal Prof Hembing: Kunyit dan Bunga Mawar Atasi Tidur Mendengkur

“Masyarakat di desa Walahar terutama yang mengurus sentra bisnis eceng gondok kebanyakan menggunakan smartphone Android. Penggunaan monitoring jarak jauh berbasis IoT akan sangat membantu mereka dalam melakukan monitoring alat pengering sehingga tidak perlu bolak-balik melakukan pengecekan," kata Khakam dikutip dari uny.ac.id.

Sistem monitoring jarak jauh ini, kata Khakam, akan dirancang menggunakan perangkat ESP-32 yang terintegrasi dengan aplikasi blynk yang didalamnya terdapat program aplikasi guna memonitoring suhu mesin secara real time setiap saat. Pengguna akan lebih mudah melakukan pengawasan terhadap proses pengeringan enceng gondok. Selain itu, penggunaan sensor DS18B20 yang tahan api memungkinkan pembacaan suhu hingga 125 derajat celsius.

Perwakilan dari PT Pertamina Patra Niaga TBBM Cikampek Taufik Ismail mengatakan program kolaborasi riset ini sangat bagus untuk kemajuan program pengabdian masyarakat yang difasilitasi oleh Pertamina. "Hasil riset dari mahasiswa dan juga perusahaan ini menghasilkan suatu karya yang dapat membantu meningkatkan produktivitas UMKM dan kesejahteraan masyarakat," katanya. (MHD)

BACA JUGA:

Kisah Nabi Musa AS Menampar Malaikat yang Ingin Mencabut Nyawanya

Mengapa Valentino Rossi Dijuluki The Doctor?

Kisah Nabi Adam Minta Buah-buahan dari Surga Menjelang Kematiannya

Kisah Nabi Luth Tawarkan Tiga Putrinya Agar Tamunya tak Dimangsa Kaum Sodom

Disebut Tiga Kali dalam Alquran, Delima Bisa Mengobati Banyak Penyakit

× Image