Sikapi Pembakaran Alquran dengan Elegan, Ini yang Dilakukan Pemain Bola Muslim dan Fan di Irak
MAGENTA -- Selama pertandingan sepak bola Liga Irak, wasit, pemain, dan penggemar mengangkat salinan Alquran sebagai protes terhadap insiden pembakaran kitab suci di Swedia. Dapat dimengerti bahwa insiden ini telah memicu kemarahan dan kecaman di seluruh dunia.
Sebelum dimulainya pertandingan pada Jumat pekan lalu antara Al-Shorta dan Al-Qasim, ofisial pertandingan dan pemain memegang Alquran di tengah gelombang suasana penuh gairah dan cinta. Aaj News, dikutip dari About Islam, Senin (3/7/2023), melaporkan beberapa dari mereka mencium kitab suci Alquran.
BACA JUGA: Alquran Dibakar Lagi di Swedia Saat Idul Adha, Banjir Kemarahan dari Dunia Muslim
.
Banyak penggemar mengikuti hal itu, memegang salinan Alquran. Sekelompok penggemar juga mengangkat spanduk bertuliskan: "Alquran adalah hukum abadi kami dan mempertahankannya adalah wajib bagi setiap Muslim."
Tindakan protes yang luar biasa ini terjadi setelah insiden provokatif yang terjadi di Swedia. Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai pengungsi dari Irak membakar sebuah Alquran di luar masjid pusat di Stockholm.
Insiden tersebut, jelas disetujui oleh otoritas Swedia, telah memicu kemarahan kecaman dan protes di seluruh dunia Arab dan Muslim. Beberapa negara termasuk Irak, Turki, UEA, Yordania dan Iran memanggil duta besar Swedia.
Uni Eropa juga mengutuk pembakaran Alquran sebagai tindakan ofensif, tidak sopan, dan jelas merupakan tindakan provokasi. Simbolisme yang kuat dari protes tersebut telah menjadi berita utama di media Irak dan akhirnya menjadi viral di media sosial.
BACA JUGA:
▶ Cara Mengobati Sihir Cinta Guna-Guna Istri pada Suami, Baca Ayat Alquran Ini
▶ Dari Pejuang Hingga Jadi Bandit, Siapa Kusni Kasdut yang Dieksekusi Mati pada 1980?
▶ Idul Adha 2023 Dirayakan Berbeda, Ingat Petuah Bijak Buya Hamka Ini
▶ Khasiat Daun Salam Bisa untuk Obat Diabetes, Asam Urat, dan Radang Lambung
▶ Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?