Fenomena Supermoon Pertama 2023 Buck Moon Terlihat di Langit Arab Malam Ini
MAGENTA -- Fenomena bulan purnama raksasa atau supermoon 2023 juga dikenal sebagai moon buck terlihat di langit Arab Saudi dan dunia Arab pada Senin (3/7/2023). Supermoon ini akan sedikit lebih dekat ke bumi dari biasanya.
Hal ini akan membuat ukurannya tampak lebih besar dan iluminasinya lebih terang. Supermoon adalah fenomena yang terjadi saat bulan purnama terjadi bersamaan dengan perigee (saat bulan paling dekat dengan bumi).
BACA JUGA: Elon Musk Bikin Aturan Nyeleneh, Batasi Jumlah Cuitan Twitter yang Dibaca Pengguna
.
Bulan purnama terjadi ketika matahari dan bulan sejajar di sisi bumi yang berlawanan. Karena itu, 100 persen permukaan bulan disinari oleh matahari. Karena bulan mengorbit bumi dalam bentuk elips dan bukan lingkaran, jaraknya ke bumi bervariasi dari waktu ke waktu.
Presiden Astronomical Society di Jeddah Majed Abu Zahra mengatakan bulan digambarkan sebagai supermoon, baik bulan baru maupun bulan purnama, ketika jarak antara pusat bulan dan pusat bumi berjarak 362.146 kilometer. Istilah ilmiah untuk bulan ini adalah perigee syzygy atau bulan mencapai titik terdekat dengan bumi.
Artinya, bulan berada pada jarak terdekat dari bumi. Dalam kasus ini, bulan purnama akan berada pada jarak 361.934 kilometer.
BACA JUGA: Hadits Lalat Tercelup di Minuman, Shahih atau Palsu?
"Bulan akan mencapai momen penyelesaian pada sudut 180 derajat dari matahari pada pukul 14.38 waktu Makkah atau 11.38 GMT," katanya, dilansir di Saudi Gazette, Senin (3/7/2023).
Dia menekankan, supermoon akan terbit setelah matahari terbenam dari ufuk tenggara. Warnanya akan jingga akibat debu dan plankton lain di atmosfer sekitar bumi. Mereka menghamburkan cahaya putih yang dipantulkan dari bulan.
Warna spektrum biru akan menyebar dan warna spektrum merah akan tetap ada. Setelah bulan terbit dan menjauh dari cakrawala, ia akan muncul dalam warna putih keperakan seperti biasanya.
BACA JUGA: Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
Dia mengatakan ini terjadi setiap bulan, dan itu akan terus menghiasi langit sepanjang malam hingga matahari terbit pada Selasa.
Abu Zahra mengatakan bulan purnama akan 5,8 persen lebih besar dari penampilan normalnya dan pendar cahayanya 12,8 persen lebih tinggi dibandingkan dengan bulan purnama biasa. Oleh karena itu, kebanyakan orang tidak akan melihat perbedaan antara bulan purnama raksasa dan bulan purnama lainnya.
Bahkan, perbedaan iluminasinya dapat dengan mudah dibubarkan oleh awan atau lampu jalan. Patut dicatat bahwa waktu bulan lunar ini sangat ideal untuk melihat kawah yang memancar di permukaan bulan dibandingkan dengan medan lainnya. Ini karena wajah bulan benar-benar dalam sinar matahari.
BACA JUGA:
▶ Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
▶ On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya
▶ Kamu Perlu Tahu, Istilah dalam Dunia Lari
▶ Rekomendasi Stiker Gifs Estetis untuk Instagram Story Kamu
▶ 6 Rekomendasi Film Romantis Arab, Layak Masuk Daftar Wajib Tonton