MAGENTA -- Sholat Idul Adha dikerjakan pada tanggal 10 Dzulhijjah pada pagi hari. Sholat sunnah hari raya hukumnya sunah mu'akkad dan lebih baik dikerjakan dengan berjamaah.

Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad dan lebih baik dikerjakan secara berjamaah. Tempatnya boleh di masjid atau di lapangan, serta dilakukan sebelum khutbah. Dalam sebuah hadits dari Ibnu Umar RA dijelaskan:

BACA JUGA: Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

.

اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَبُوبكر كَانَ رَسُولُ وَعُمَرُ يُصَلُّونَ العِيدَ بْنِ قَبْلَ الْخَطْبَةِ

"Kaana rasulullaahi shallal laahu 'alaihi wasallama wa abuu bakrin wa 'umaru yushalluunal 'iidaini qablal khuthbah."

"Adalah Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar, mereka sholat dua hari raya sebelum diadakan khutbah." (HR. Jamaah).

Dikutip dari Panduan Shalat Praktis & Lengkap oleh Ustadz Syaifurrahman El-Fati, pelaksanaan sholat Id tidak disunnahkan adzan atau iqamah tetapi didahului dengan bacaan-bacaan takbir menyerukan keagungan Allah. Untuk memulai sholat ini bilal cukup mengumandangkan:

الصَّلَاةُ جَامِعَة

Ashshalaatu jaami'ah

"Marilah kita kerjakan sholat berjamaah"

Sholat Idul Adha dilakukan segenap umat Islam, laki-laki dan perempuan, besar dan kecil, tua dan muda, merdeka dan budak, banci, dan musafir. Wanita yang sedang haid pun dianjurkan untuk ikut berkumpul (tetapi di luar masjid atau mushala) sekadar mendengarkan khutbah, tetapi bukan untuk ikut sholat.

BACA JUGA: Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

Tata cara Sholat Idul Adha di halaman selanjutnya...