Mengapa Upacara Tujuh Bulanan Orang Betawi Harus Baca Surat Yusuf?
MAGENTA -- Istilah nuju bulanin atau tujuh bulanan bagi masyarakat Betawi sudah tidak asing lagi. Upacara nuju bulanin diadakan saat seorang perempuan Betawi hamil untuk pertama kalinya.
Maksud dari upacara ini adalah mendoakan agar si ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat. Juga agar si bayi kelak lahir tanpa kekurangan sesuatu apa pun. Upacara nuju bulanin diadakan jika usia kehamilannya sudah mencapai tujuh bulan.
BACA JUGA: Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
.
Dikutip dari buku Folklor Betawi: Kebudayaan dan Kehidupan Orang Betawi oleh Abdul Chaer, seorang perempuan yang ngidam biasanya sebagai tanda bahwa dia hamil. Ngidam adalah keinginan sangat kuat untuk makan sesuatu atau melakukan sesuatu.
Keinginan makan sesuatu pada waktu ngidam kalau tidak dilaksanakan diyakini akan menyebabkan anak itu selalu ngiler. Oleh karena itu, sang suami harus berupaya mendapatkan makanan yang diinginkan istri yang sedang ngidam.
BACA JUGA: Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
Sejak mulai ngidam ada keharusan dan pantangan yang harus diperhatikan. Dia harus senantiasa berdzikir kepada Allah dan sesering mungkin membaca shalawat dan membaca Alquran, terutama Surat Yusuf.
"Mengapa Surat Yusuf? Karena dipercaya kalau anaknya laki-laki nanti akan tampan seperti Nabi Yusuf dan apabila anaknya perempuan, akan cantik seperti Siti Zulaeha," tulis Abdul Chaer dalam bukunya.
BACA JUGA: Niat Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2023
Selain itu, ada pantangannya...