Home > History

Sejarah Halal Bihalal Idul Fitri di Indonesia, Lengkap dengan Doa Silaturahim

Manfaat halal bihalal adalah mendapat ridha kebaikan dan mempererat tali persaudaraan.

Sejarah Halal Bihalal Idul Fitri

Ilustrasi. Warga melakukan halal bihalal. Foto: Republika/Abdan Syakura
Ilustrasi. Warga melakukan halal bihalal. Foto: Republika/Abdan Syakura

Ada tiga versi sejarah halal bihalal.

1. Halal bihalal dipopulerkan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah pada 1948. Waktu itu KH Wahab yang merupakan seorang ulama pendiri Nahdlatul Ulama menyarankan presiden Sukarno mengundang seluruh tokoh politik datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim Idul Fitri.

Usulan silaturahim disampaikan karena pada pertengahan Ramadhan 1948 terjadi ancaman disintegrasi bangsa Indonesia oleh kelompok DI/TII dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Waktu itu para elite politik disarankan duduk di satu meja yang sama guna saling memaafkan satu sama lain.

.

.

Sukarno menyetujui ide tersebut, tetapi tidak setuju dengan penggunaan istilah silaturahim karena dianggap hal yang biasa. Akhirnya silaturahim itu diberi judul halal bihalal. Sejak saat itu, istilah halal bihalal akrab dengan masyarakat Indonesia dan menjadi tradisi yang dilakukan saat Idul Fitri.

2. Halal bihalal diperkenalkan oleh para pedagang martabak di Taman Sriwedari Solo sekitar 1935-1936. Dalam mempromosikan martabaknya, pedagang asal India itu selalu mengatakan martabak malabar, halal bin halal, halal bin halal.

Kemudian, masyarakat menggunakan istilah tersebut untuk sebutan pergi ke Sriwedari di hari Lebaran atau silaturahim di hari Lebaran Idul Fitri. Sejak itu, istilah halal bihalal mulai populer di masyarakat Solo. Kegiatan halal bihalal kemudian berkembang menjadi acara silaturahim saling bermaafan saat Lebaran.

BACA JUGA: Sejarah dan Filosofi Anyaman Ketupat, Sudah Ada Sejak Masa Kerajaan Demak

3. Kata halal bihalal masuk dalam kamus Jawa-Belanda karya Th. Pigeaud pada1938. Menurut kamus itu, istilah halal bihalal berasal dari kata 'alal behalal' dan 'halal behalal'.

Alal behalal berarti dengan salam (datang, pergi) untuk (memohon maaf atas kesalahan kepada orang lebih tua atau orang lainnya setelah puasa (Lebaran, Tahun Baru Jawa). Sementara halal behalal diartikan sebagai dengan salam (datang, pergi) untuk (saling memaafkan di waktu Lebaran).

BACA JUGA: 7 Sunnah Idul Fitri Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad, Jangan Lewatkan

× Image