Home > News

Kasus DBD Masih Tinggi, Edukasi Sejak Dini Jadi Kunci Pencegahan

Anak-anak diajak jadi agen perubahan melawan ancaman DBD.
Melalui tokoh Super HITO, pahlawan pembasmi nyamuk, para siswa diajak mempelajari siklus hidup nyamuk, mengenali habitat berkembangbiaknya, dan mempraktikkan langkah pencegahan DBD seperti 3M Plus serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Foto: Godrej
Melalui tokoh Super HITO, pahlawan pembasmi nyamuk, para siswa diajak mempelajari siklus hidup nyamuk, mengenali habitat berkembangbiaknya, dan mempraktikkan langkah pencegahan DBD seperti 3M Plus serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Foto: Godrej

MAGENTA -- Hingga pertengahan 2025, tercatat lebih dari 67.000 kasus di seluruh Indonesia. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terbanyak, yaitu lebih dari 10.000 kasus.

Angka tersebut menunjukkan bahwa ancaman DBD belum reda dan pencegahan harus dilakukan sejak dini.

Dalam semangat memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Nyamuk Sedunia, Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI) melalui brand HIT kembali melanjutkan gerakan Merdeka dari DBD. Kampanye edukasi interaktif ini membekali siswa sekolah dasar dengan pengetahuan dan kebiasaan hidup bersih untuk mencegah penyebaran DBD.

Sejalan dengan visi keberlanjutan Good & Green, GCPI berkomitmen menghapus penyakit yang ditularkan melalui vektor. Di India, program EMBED telah berhasil melawan malaria, sementara di Indonesia inisiatif ini fokus memberantas DBD.

“Kasus demam berdarah di Indonesia masih sangat tinggi. Yang memprihatinkan, angka kematian banyak terjadi pada anak usia 5–14 tahun. Pencegahan DBD harus dimulai dari kesadaran masyarakat, terutama anak-anak,” ujar Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina Isturini dalam keterangan, Jumat (22/8/2025).

Melalui tokoh Super HITO, pahlawan pembasmi nyamuk, para siswa diajak mempelajari siklus hidup nyamuk, mengenali habitat berkembangbiaknya, dan mempraktikkan langkah pencegahan DBD seperti 3M Plus serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Kegiatan edukasi pada Jumat tersebut diikuti 500 siswa dan 25 relawan, dengan target ambisius menjangkau 50.000 siswa sekolah dasar di seluruh Indonesia pada 2027. Hingga kini, lebih dari 20.000 siswa telah mendapatkan edukasi ini.

× Image