Kisah Nabi Musa Menampar Malaikat yang Ingin Mencabut Nyawanya
2. Kemampuan malaikat untuk berwujud seperti manusia, seperti halnya malaikat maut yang datang menemui Musa dalam wujud manusia.
3. Kematian adalah kebenaran yang pasti terjadi. Andaikan ada manusia yang selamat dari kematian, tentu para nabi dan rasul Allah-lah yang selamat.
4. Kedudukan Musa di sisi Allah, karena ia menampar malaikat maut hingga matanya terlepas. Andaikan Musa tidak mulia di mata Allah, tentu malaikat maut membalas perbuatan Musa tersebut.
BACA JUGA: Buah Tin dan Zaitun Disebut Bersamaan dalam Alquran, Ini Khasiatnya
5. Keberadaan makam Nabi Musa di dekat Baitul Maqdis, Rasulullah mengetahui posisi makam Nabi Musa, dan menunjukkan sebagian tanda-tanda yang menunjukkan makam tersebut; yakni makam tersebut berada di sisi jalan, di dekat Bukit Merah (Gunung Nebo).
6. Musa menginginkan makamnya berada di dekat tanah yang diberkahi. Ini menunjukkan, tidak mengapa seseorang menginginkan mati di tanah yang diberkahi.
7. Baitul Maqdis yang diberkahi memiliki batasan-batasan yang diketahui. Musa memohon kepada Allah agar makamnya didekatkan ke Baitul Maqdis sejauh lemparan batu. Karena itulah, Musa dimakamkan di luar Baitul Maqdis, tepat di perbatasannya.
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam Minta Buah-buahan dari Surga Jelang Kematiannya
Editor: Emhade Dahlan