Home > Gaya Hidup

Akademisi: Adab di Medsos tak Terkait Tinggi Rendah Pendidikan Seseorang

Perilaku yang dilakukan secara kolektif bisa menular.
Ilustrasi pengguna media sosial. Foto: Yogi Ardhi | Republika
Ilustrasi pengguna media sosial. Foto: Yogi Ardhi | Republika

MAGENTA -- Media sosial atau disingkat medsos merupakan platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi penggunanya.

Dampak positif dari medsos adalah memudahkan penggunanya untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, dan mengekspresikan diri tanpa dibatasi lagi oleh jarak dan waktu.

Sedangkan dampak negatifnya membuat orang-orang menjadi kecanduan internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

Menurut Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, tidak adanya keadaban di media sosial tidak terkait tinggi rendahnya pendidikan pengguna, namun soal kolektivitas. Kolektivitas ini akan menularkan kebaikan atau keburukan.

"Bukan hanya soal berpendidikan tinggi pasti beretika, tidak begitu. Tapi tentang seberapa banyak terlibat (secara) kolektif karena perilaku kolektif bisa menular," kata Gun Gun Heryanto dikutip dari mui.or.id, Ahad, (27/10/2024).

Gun Gun menambahkan, perilaku negatif di media sosial menjadi persoalan tidak adanya keadaban. Sayangnya, perilaku tersebut juga dilakukan oleh orang yang berpendidikan tinggi.

× Image