Home > Khazanah

Lima Tips Mengendalikan Marah Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

Maka jika kamu marah, berwudhulah dengan air.
Ilustrasi marah. Foto: republika.co.id
Ilustrasi marah. Foto: republika.co.id

MAGENTA -- Marah merupakan respon emosional yang kuat terhadap masalah atau ancaman. Kemarahan menjadi hal yang normal dan sehat jika terkendali. Namun, jika tidak terkendali, kemarahan menjadi berbahaya dan dapat menyebabkan masalah besar. Lalu, bagaimana Islam memandang kemarahan?

Soal marah, Allah SWT telah mencantumkan bahwa pengendalian amarah sebagai salah satu sifat hamba-Nya yang saleh: “Orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarah serta memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134).

Hadis-hadis Nabi juga menegaskan agar umatnya bisa mengontrol amarahnya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa seorang pria berkata kepada Nabi, “Berilah aku nasihat.” Beliau bersabda, “Jangan marah.” Pria itu mengulangi pertanyaannya beberapa kali, namun Nabi tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR Bukhari).

Marah merupakan bagian alami dan tak terelakkan dari sifat manusia. Namun Nabi Muhammad SAW telah memerintahkan umatnya untuk tidak membiarkan amarah menguasainya.

Berikut lima kiat praktis dari hadis Nabi yang dapat membantu mengelola amarah.

1. Berlindung kepada Allah SWT dari setan

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika seseorang marah dan mengucapkan, ‘Aku berlindung kepada Allah,’ maka kemarahannya akan hilang.” (HR Abu Dawud).

Dalam riwayat lain: “Dua orang saling mencaci di hadapan Nabi Muhammad SAW. Kemudian mata salah seorang di antara mereka menjadi merah dan urat lehernya membengkak". Rasulullah bersabda, ‘Aku mengetahui sebuah kalimat yang jika diucapkan [oleh orang ini], niscaya akan menghilangkan (kemarahan) yang dirasakannya: Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk ’” (Sunan Abi Dawud).

Riwayat ini juga sejalan dengan ayat, “Jika kamu digoda oleh setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 7:200).

Hal ini jelas menunjukkan bahwa marah memang merupakan bentuk godaan dari setan, mengingat hal itu saja dapat membantu sebagian orang mengatasi kemarahan mereka.

2. Mengubah Posisi Tubuh

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika salah satu dari kalian marah dan sedang berdiri, hendaknya ia duduk. Jika belum hilang juga, maka berbaringlah.” (HR Ibn Hibban).

Dalam nasihatnya, Nabi memerintahkan umatnya ketika marah, ubahlah kondisi fisik Anda. Jika Anda berdiri, duduklah. Jika Anda sudah duduk, berbaringlah. Ini membantu mengurangi ketegangan fisik dan memberikan kesadaran mendadak akan tubuh dan pola pernapasan Anda.

Jika itu masih tidak berhasil, atau Anda sudah berbaring, menjauhlah dari orang atau situasi yang membuat Anda marah. Jarak fisik dapat membantu Anda untuk menenangkan diri dan memperoleh perspektif yang lebih jernih.

× Image