MAGENTA -- Temulawak berasal dari Indonesia. Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa. Temulawak bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah yang sifat tanahnya gembur dengan ketinggian 1.500 meter dari atas permukaan air laut.

Temulawak yang memiliki nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza ini menyebar ke beberapa daerah di wilayah Malaysia. Temulawak juga bisa ditemui di China, India, Jepang, Korea, serta Eropa.

BACA JUGA: Pernah Dengar Daun Binahong? Ternyata Bisa Mengobati Jerawat, Eksim, dan Diabetes

.

Di wilayah Sunda temulawak disebut dengan koneng gede, dan di Madura disebut dengan temu labak. Rimpang temulawak berukuran besar dan terbentuk sempurna. Cabangnya kuat berwarna cokelat kemerahan, kuning tua, atau hijau gelap.

Dikutip dari buku Toga: Tanaman Obat Keluarga yang ditulis oleh Fitri Gendrowati, temulawak mengandung zat kurkumin dan kurkuminoid. Kurkumin memiliki efek farmakologi sebagai antihepatoksik (mencegah liver), antioksidan, serta mengurangi tingkat kerusakan hati dan berfungsi sebagai detoksifikasi.

BACA JUGA: Amalan Hari Jumat yang Sayang Dilewatkan Muslim

Kurkumin dan kurkuminoid juga berfungsi sebagai kemopreventif (pencegahan), serta kuratif (penyembuhan) dalam melawan bibit kanker. Selain itu, temulawak memiliki efek diuretic, penghilang nyeri sendi, meningkatkan nafsu makan, serta membersihkan darah.

Selain itu, temulawak berkhasiat untuk mengobati asma, nyeri pinggang, mengobati maag, mengatasi sakit kepala, sakit perut, serta mengurangi bau amis darah saat haid atau menstruasi.

BACA JUGA: Sholat Jumat di Jalan Raya, Bagaimana Hukumnya?

Cara meracik temulawak sebagai obat...