Home > Khazanah

Mudik Lebaran 2023, Perhatikan Adab Bepergian dalam Islam

Islam telah mengatur tuntunan saat melakukan perjalanan, termasuk mudik.

Pemudik berjalan menuju Kapal Motor (KM) Gunung Dempo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4/2023). Ribuan pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (15/4/2023), menggunakan KM Dobonsolo tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah dan KM Gunung Dempo tujuan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, dan Jayapura. Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemudik berjalan menuju Kapal Motor (KM) Gunung Dempo di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (15/4/2023). Ribuan pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu (15/4/2023), menggunakan KM Dobonsolo tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah dan KM Gunung Dempo tujuan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, dan Jayapura. Foto: Republika/Putra M. Akbar

Rasulullah SAW sungguh telah melarang seseorang bepergian sendirian. Beliau bersabda, "Apabila kalian bertiga dalam perjalanan, angkatlah salah seorang di antara kalian sebagai pemimpin." Dan, hendaklah mereka mengangkat sebagai pemimpin orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka, paling sayang di antara mereka kepada para sahabatnya, serta paling cepat di antara mereka dalam mengutamakan teman dan mencari kecocokan.

3. Berpamitan

Hendaklah ia berpamitan kepada teman-temannya yang tidak ikut dalam perjalanan, dengan keluarganya, dan sahabat-sahabatnya.

.

.

4. Berlaku Lembut pada Hewan Tunggangan

Hendaklah ia berlaku lemah-lembut kepada binatang tunggangannya jika ia menaiki tunggangan. Hendaklah ia tidak membebani binatang tunggangannya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya dan tidak memukulnya pada bagian wajahnya, karena itu terlarang.

Disunnahkan sesekali turun dari binatang tunggangan untuk memberinya keleluasaan, menggembirakan para tukang sewa, dan mengistirahatkan badannya dari kepenatan akibat lamanya duduk di atas tunggangan. Hendaklah ia berwaspada tidak membawa barang melebihi persyaratan, kendatipun barang itu ringan

5. Hati-Hati di Dalam Kafilah

Hendaklah ia berhati-hati jika berada dalam suatu kafilah. Hendaklah ia tidak berjalan sendirian, karena mungkin saja ia akan tersesat atau tertinggal sehingga ia tidur dalam keadaan terpisah pada malam harinya.

Seyogianyalah ia bergantian jaga malam dengan teman-teman perjalanannya. Hendaklah ia membawa cermin, gunting, alat siwak, serta sisir.

Hendaklah ia berwaspada tidak menyusah-nyusahkan diri dalam bersuci. Orang-orang terdahulu mencukupkan diri dengan tayamum, tidak membawa air khusus untuk berwudhu, dan tidak mempedulikan wudhu dengan air keruh dan air mana pun selama mereka tidak meyakini kenajisan air itu. Umar ra. pun pernah berwudhu dari air bejana seorang perempuan Nasrani.

BACA JUGA:

Berencana Mudik di Malam Hari? Ingat 5 Hal Ini Saat Berkendara

Mengenal Sabeni, Jawara Betawi dari Tanah Abang

Cek Mobil Sebelum Mudik, 9 Bagian Ini Wajib Diperiksa

Sejarah Panjang Jalan Tol di Indonesia, dari Jagorawi Hingga Tol Bima

Mudik 2023: Ini Tarif Tol Jakarta-Semarang, Jakarta-Solo, dan Jakarta-Surabaya

× Image