Home > News

Survei: Mayoritas Pensiunan Indonesia Masih Butuh Sokongan Keluarga

Data menunjukkan kecukupan dana pensiun masyarakat Indonesia masih diragukan.
Sejumlah warga lansia melakukan pendaftaran pembuatan kartu layanan gratis (KLG) TransJakarta di Kantor kelurahan Petukangan Utara, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga lansia melakukan pendaftaran pembuatan kartu layanan gratis (KLG) TransJakarta di Kantor kelurahan Petukangan Utara, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Republika/Prayogi

MAGENTA -- Manusia hidup melewati tiga tahap: pra-produktif, produktif, dan masa pensiun. Masa pra-produktif adalah masa kanak-kanak dan remaja di mana hidup kita ditanggung oleh orang tua.

Masa pensiun adalah periode ketika kita tidak lagi aktif bekerja untuk menghasilkan pendapatan dan biasanya sudah berhenti dari pekerjaan.

Karena itu, selama masa produktif, kita harus mampu mengejar dua hal sekaligus: menghidupi diri di masa produktif dan mempersiapkan bekal yang cukup untuk hari tua.

Pada pertengahan 2025, Manulife menggagas Asia Care Survey 2025, sebuah survei lingkup Asia mengenai hidup di masa tua. Survei ini melibatkan lebih dari 9.000 responden berusia 25 tahun ke atas (termasuk usia 60+) di Indonesia, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Hasil survei menunjukkan, 76 persen responden Indonesia merasa yakin telah memiliki bekal hari tua yang cukup. Jika keyakinan ini benar, seharusnya beban finansial keluarga akan jauh berkurang.

× Image