Home > History

Cerita Nama Tempat di Betawi: Dari Kebon Pala Hingga Kebon Sirih

Kemungkinan besar dulu di tempat-tempat tersebut memang jenis tanaman itu yang dikebunkan.
Warga berjalan di dekat mural di Gang 2, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalan di dekat mural di Gang 2, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Foto: Republika/Putra M. Akbar

MAGENTA -- Pemberian nama-nama tempat di Betawi memiliki cerita sendiri dari sebuah wilayah yang akan diberi nama. Ada nama wilayah yang awalannya diberi kata "Kampung", "Pondok", "Kebon", dan lainnya.

Dirangkum dari buku Folklor Betawi: Kebudayaan & Kehidupan Orang Betawi karangan Abdul Chaer, beberapa nama tempat di Betawi memiliki asal-usul nama sebagai bentuk folklor bersifat pralogis.

Nama-nama tempat di Jakarta memiliki pola sebagai berikut:

1. Menggunakan nama pohon, buah, atau tumbuhan

Menteng, Karet, Gandaria, Malaka, Gambir, Kemang, dan Keranji.

2. Menggunakan kata 'ci' di depan

Cipinang, Cikini, Cipayung, Cilincing, Ciracas, Cililitan, Cibubur, dan Cilangkap.

Kata 'ci' di depannya adalah dipengaruhi budaya Sunda atau bahasa Sunda. Kata 'ci' dalam bahasa Sunda berarti "kali" atau "sungai". Namun, sejumlah sungai di Jakarta meskipun memakai kata 'ci' di depannya, masih juga disebut kali, seperti Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Cideng, dan Kali Cisadane.

BACA JUGA: Jakarta Langganan Banjir Sejak Zaman Gubernur VOC Jan Pieterszoon Coen

3. Menggunakan kata 'kampung' di depan

Kampung Bali, Kampung Melayu, Kampung Ambon, Kampung Bugis, Kampung Makassar, dan Kampung Jawa, Kampung Dukuh, Kampung Dua, dan Kampung Lima.

4. Mengenakan kata 'pondok' di depan

Pondok Kelapa Pondok Kopi, Pondok Aren, Pondok Labu, Pondok Kacang Pondok Pinang, lalu ada Pondok Gede, dan Pondok Ungu.

5. Menggunakan kata 'kebon' di depan

Kebon Kacang, Kebon Pala, Kebon Jahe, Kebon Melati, Kebon Sirih, Kebon Sereh, Kebon Bawang, dan Kebon Jeruk.

Kemungkinan besar dulu di tempat-tempat tersebut memang jenis tanaman itu yang dikebunkan. Namun, bagaimana dengan nama kebon kosong dan kebon dalem?

6. Menggunakan kata 'tanah' di depan

Tanah Abang, Tanah Kusir, Tanah Merdeka, Tanah Nyonya dan Tanah Delapan Puluh

7. Menggunakan kata 'rawa' di depan

Rawa Mangun, Rawa Sari, Rawa Bebek, Rawa Buaya, Rawa Gatel, Rawa Lumbu, Rawa Wadas, dan Rawa Bangke.

BACA JUGA: Pantangan Orang Betawi: 'Dilarang Makan Pisang Dempet' hingga 'Tidak Boleh Beli Jarum di Waktu Maghrib'

× Image