Naskah Khutbah Jumat: Isra Mi'raj, Momen Tepat Mengenalkan Sholat kepada Anak
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, kita bisa memahami bahwa ada tahapan dalam mendidik anak untuk melaksanakan ibadah shalat. Tahapan ini dimulai sejak anak berusia tujuh tahun hingga mencapai umur sepuluh tahun.
Menurut Syekh Ali bin Sulthan Muhammad al-Hari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih, setiap tahapan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. memiliki alasan tertentu. Di usia tujuh tahun, anak diperintahkan untuk mulai shalat agar mereka terbiasa dan merasakan senang dalam melakukannya.
Ketika anak memasuki usia sepuluh tahun, mereka diperbolehkan untuk diberi teguran lebih tegas, bahkan pukulan yang mendidik, jika meninggalkan shalat. Sebab, usia ini sudah mendekati masa baligh, yang berarti tanggung jawab ibadah mulai melekat. Selain itu, pemisahan tempat tidur diterapkan di usia ini karena anak telah memasuki masa pubertas.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Momen Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw. adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan ibadah shalat, khususnya kepada anak-anak yang masih berada di bawah usia tujuh tahun. Menurut Slamet Suyanto dalam bukunya Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, masa anak usia dini, yaitu 0-8 tahun, adalah fase di mana mereka mengalami pertumbuhan pesat, baik fisik maupun mental.
Ini adalah waktu yang sangat cocok untuk menanamkan nilai-nilai agama, termasuk sejarah Isra dan Mi’raj sebagai asal-usul kewajiban shalat. Orang tua tidak perlu bingung mencari cara untuk mengenalkan hal ini.
Di zaman sekarang, kita punya banyak sumber yang mudah diakses, baik dari media cetak maupun elektronik. Cara yang sederhana bisa dilakukan, seperti membacakan kisah sejarah Isra dan Mi’raj, memutar audio cerita, menunjukkan gambar, atau video animasi yang relevan.
Tujuannya adalah menanamkan rasa ketertarikan anak terhadap ibadah shalat dan sejarah penting dalam kehidupan Nabi Muhammad.
Jika anak sudah terbiasa mendengar dan memahami cerita ini sejak kecil, ketika memasuki usia tujuh tahun, mereka sudah memiliki motivasi untuk melaksanakan shalat dengan kesadaran sendiri. Barulah kemudian kita mengajarkan shalat melalui pendekatan fikih secara lengkap.