Jadwal Bulan Purnama Selama 2025, Jangan Lewatkan Supermoon
Apa Saja Fase-Fase Bulan?
Para ilmuwan biasanya membagi siklus 29,5 hari bulan menjadi delapan fase. Hal ini ditentukan oleh posisi relatif bulan, bumi, dan matahari.
Bulan baru memulai siklus saat bulan tepat berada di antara bumi dan matahari. Kita tidak dapat melihat bulan saat masih baru. Tidak ada sinar matahari yang terpantul dari sisinya yang menghadap bumi.
Bulan baru adalah satu-satunya waktu saat gerhana matahari mungkin terjadi. Dua gerhana matahari parsial akan terjadi pada 29 Maret 2025 dan 21 September 2025.
Seiring dengan semakin banyaknya sinar matahari yang mengenai sisi bulan yang menghadap bumi, kita mengatakan bulan sedang membesar. Fase bulan berikutnya disebut bulan sabit membesar, diikuti oleh fase kuartal pertama. Setengah dari permukaan bulan yang terlihat tampak terang selama kuartal pertama.
Berikutnya adalah bulan bungkuk membesar, yang berada di antara kuartal pertama dan bulan purnama. Di tengah-tengah siklus bulan, bulan purnama terbit dan bulan bersinar terang dan besar di langit.
Selama fase ini, bulan dan matahari berada di sisi berlawanan dari bumi, dan seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi.
Setelah bulan purnama, siklus memudar dimulai. Pertama dengan fase bulan sabit memudar, kemudian bulan seperempat terakhir dan akhirnya bulan sabit memudar. Setelah hampir 30 hari, bulan menjadi baru lagi, dan siklus itu berulang.
BACA JUGA: Mengenal Sabeni, Jawara Tanah Abang yang Punya Jurus Silat Kelabang Nyebrang
Sumber: Live Science